BAGHDAD (Arrahmah.com) – Milisi-milisi Syiah Irak loyalis rezim Syiah Iran melakukan mobilisasi massal dalam skala besar di Baghdad dan enam propinsi Irak lainnya yang berpenduduk mayoritas Syiah untuk mengerahkan lebih banyak “sukarelawan” Syiah Irak yang bertempur di Suriah demi mempertahankan rezim Bashar Asad.
Koran Lebanon, Al-Mustqabal, pada Rabu (8/5/2013) mengutip dari sumber-sumber dekat bahwa “para aktivis milisi-milisi loyalis Teheran menggelar kampanye luas sejak pekan lalu di beberapa kawasan di propinsi Baghdad, Misan, Bashrah, Dzi Qar, Nejef, Karbala dan Diwaniyah dengan tujuan mendukung Pasukan Nasional Suriah dan berperang di pihaknya.”
Sumber-sumber itu menyebutkan bahwa “Kantor-kantor sukarelawan di propinsi-propinsi tersebut menerima pendaftaran para sukarelawan Syiah dengan sepengetahuan pemerintah Irak yang mendiamkan saja mobilisasi tersebut. Terlebih dengan adanya fatwa-fatwa ulama Syiah, di antaranya tokoh spiritual Syiah Muhammad Ya’qoubi, yang memperbolehkan berperang di Suriah di pihak Bashar Asad atas nama melindungi tempat-tempat suci Syiah.”
Di kota-kota Irak yang berpenduduk mayoritas Syiah telah menyebar luas pamphlet-pamflet dan spanduk-spanduk yang memobilisasi para pemuda Syiah untuk menjadi “sukarelawan perang” di Suriah.
Sumber-sumber harian Al-Mustaqbal menyebutkan mobilisasi massa dalam skala besar ini dilakukan oleh kelompok milisi ‘Ashaib Ahlul Haq dan Kataib Hizbullah, dua milisi Syiah Irak loyalis Teheran. Sementara itu milisi Syiah Muqtada Shadr memilih bersikap “netral”, dengan tidak melarang atau memerintahkan anggota milisinya untuk berperang di Suriah.
Mobilisasi dan pendaftaran milisi Syiah Irak sampai saat ini terus berlanjut. Jumlah para “sukarelawan” milisi Syiah Irak telah mencapai 30 ribu orang. Beberapa sumber menyatakan, “Gelombang pertama telah benar-benar berangkat ke Suriah dua hari yang lalu. Gelombang berikutnya dalam jumlah yang lebih besar sedang ditunggu-tunggu untuk diberangkatkan dalam beberapa hari ke depan, khususnya dengan semakin sengitnya pertempuran antara pasukan Bashar Asad dan pasukan FSA.” (muhibalmajdi/arrahmah.com)