AMMAN (Arrahmah.com) – Selain pro aktif dalam bidang wacana kebangkitan Islam, pemikiran Islam, dan perbaikan umat dalam level fatwa ulama. Majelis Intelaktual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) menegaskan proaktifnya dalam aksi nyata kepedulian dan pembelaan umat yang sekarang digeluti MIUMI yaitu terlibat dalam aksi kepedulian terhadap problematika Al-Quds untuk lepas dari penjajahan Zionis Israel.
Hal ini diungkapkan oleh Sekjen MIUMI saat mengikuti aksi Global March to Jerussalem.
“MIUMI concern membina dan melindungi akidah umat, tapi salah satu simbol akidah umat yaitu Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha sudah puluhan tahun dijajah dan dikotori oleh Yahudi Zionis, maka MIUMI juga concern dengan pembebasan Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina,” kata Ustadz Bachtiar Natsir ,Lc , dalam rilis dari Amman, Yordania yang diterima arrahmah.com , Jakarta, Selasa (3/4).
Al-Quds atau Yerusalem adalah kota yang menjadi kunci perdamaian dan peperangan di dunia. Yerusalem merupakan warisan universal umat manusia, dan sangat dimuliakan oleh pemeluk tiga agama. Yerusalem melambangkan persatuan dan persamaan semua ciptaan Tuhan. Ia mengandung pesan cinta dan kasih sayang. Milyaran orang yang mencintai Yerusalem peduli akan keselamatan dan kesucian Masjid Al-Aqsha, Masjid Kubah Batu, dan Gereja Makam Suci.
Bachtiar Natsir mengatakan, GMJ merupakan perjuangan sipil anti-penjajahan di Palestina. Menurut dia, GMJ adalah salah satu bentuk tekanan internasional dari masyarakat muslim maupun non-muslim dunia.
“Kami bersatu dan menyatukan elemen masyarakat yang peduli pembebasan Palestina,” ungkap dewan pendiri ASPAC Forum ini.
Bachtiar Natsir sendiri, setelah menyelesaikan manasik Umrah di kota suci Mekkah dan Ziarah ke Masjid Nabawi di Madinah al-Munawwarah, langsung melanjutkan perjalanannya ke kota Amman Jordania.
Sejak tanggal 28 Februari ini beliau berada di Amman untuk bergabung dengan delegasi masyarakat sipil dunia melakukan aksi kolosal bertajuk GLOBAL MARCH TO JERUSSALEM. (bilal/arrahmah.com)