JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), bersilaturahim dengan Wamenag RI Prof. Nasaruddin Umar. Dalam kesempatan itu MIUMI melakukan ta’aruf (perkenalan) kepada wamenag tentang latar belakang ,visi dan misi berdirinya lembaga tersebut.
“Kita berkumpul dari berbagai elemen,” kata sekjen MIUMI Ustadz Bachtiar Nastir, Lc memberikan penjelasan kepada Wamenag, di kantor Kemenag RI, Jl. Thamrin, Jakarta, Rabu Sore (4/4).
Lanjut Ustadz Bachtiar, pada dasarnya keinginan untuk membuat lembaga semacam MIUMI sudah cukup lama, akan tetapi bisa terwujud ketika para ulama dan intelektual muda Islam mendapatkan momen dalam menangani kasus keumatan yang belum lama terjadi.
“Kita bertemu pada momen peristiwa Sampang, setelah kita kopi darat, tidak terlalu lama prosesnya MIUMI dapat didirikan,” ujar mubaligh muda ini.
Menurutnya, MIUMI didirikan mengambil peran dalam ruang pengetahuan, kajian intelektual keislaman, dukungan terhadap fatwa dan pergerakan keislaman.
“Kita bergerak di ranah keilmuan, kedua research, sosialisasi, membackup fatwa, dan mendukung ormas (Islam) dan MUI,” papar Ustadz Bachtiar.
Lebih dari itu, misi utama MIUMI menurut Ustadz Bachtiar adalah membangun kembali peran sentral ulama di Indonesia yang merupakan inti dalam membina umat.
“Kita semata-mata ingin membangun Qiyadatul Ulama (kepemimpinan ulama) yang telah hilang,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pengurus pusat MIUMI Ustadz Zaitun menambahkan bahwa MIUMI juga ingin menegakkan supremasi manhaj Ahlus sunnah wal Jama’ah serta menyatukan elemen semanhaj.
“Jadi, MIUMI juga ingin membangun keutuhan pemahaman Ahlus Sunnah dan menyatukan semua pihak-pihak yang masih berada di dalam wilyah Ahlus Sunnah,” ungkapnya kepada Wamenag RI.
Wamenag RI pun, menyambut baik berdirinya MIUMI dan berharap MIUMI dapat menjadi problem solver masalah keumatan serta menyatukan semua elemen umat Islam.
“Jangan ada yang dijauhi, asalkan Islam kita rangkul, daripada diambil orang lain,” saran Prof. Nasarudin Umar kepada MIUMI.
Pertemuan yang berlangsung penuh keakraban tersebut, juga banyak mengulas masalah-masalah keumatan yang sedang terjadi. Dari pihak MIUMI juga memaparkan beberapa konsep yang sedang dirintis untuk meyelesaikan masalah tersebut, lainnya Wamenag RI menjanjikan dukungan penuh secara pribadi terhadap kiprah MIUMI yang mau berperan dalam masalah keumatan.
Dalam kesempatan itu, pertemuan dihadiri oleh beberapa perwakilan MIUMI di antaranya Ustadz Bachtiar Natsir, Ustadz Zaitun, Ustadz Fadhlan Garamatan, dan beberapa staf kesekretariatan, serta beberapa wartawan media Islam. (bilal/arrahmah.com)