JAKARTA (Arrahmah.com) – Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) melalui sekjennya ustadz Bachtiar Nasir mendesak pemerintah melakukan langkah-langkah diplomasi yang lugas dan tegas terhadap kondisi politik dan kekerasan di Mesir.
Dia mendesak pemerintah RI memprotes keras rezim pelaku kudeta berdarah di Mesir, dan berharap presiden SBY pro aktif memainkan perannya untuk memberikan pengaruh terhadap krisis politik dan kekerasan berdarah di Mesir.
“Bukan sekedar retorika peduli dan jaminan keamanan WNI kita di Mesir,” kata ustadz Bachtiar di Jakarta Senin (29/7/2013).
Terlebih lagi Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Sejarah mencatat diplomasi yang dilancarkan para ulama Mesir dan Sinai sebagai dukungan untuk kemerdekaan Indonesia. Tercatat nama-nama seperti Syekh Amin Al Husaini (Mufti Palestina), Syekh Hasan Al Banna (Mursyid Ikhwanul Muslimin) dan Abdurrahman Azzam Pasya (Sekjen Liga Arab).
Ustadz Bachtiar Nasir menambahkan, pembantaian terhadap demonstran yang berunjuk rasa damai merupakan peristiwa kelam dalam sejarah demokrasi dunia. Oleh sebab itu menurutnya, harus ada campur tangan dunia termasuk Indonesia untuk menghentikan kekejaman junta militer Mesir.
(azmuttaqin/arrahmah.com)