(Arrahmah.com) – Sudah beberapa kali militer AS mengklaim dalam setiap operasinya di Afghanistan selalu berhasil menewaskan sekurangnya 30 mujahid. Ada apa sebetulnya di balik angka tersebut? Apakah juga ada permainan dan konspirasi AS di dalamnya? Dan pernahkah media-media besar mericek angka yang selalu diungkapkan oleh pernyataan militer AS, maupun ungkapan para pejabat antek negeri Paman Sam itu?
Awal pekan ini, sejumlah blogger yang dikenal dengan The Security Crank, melakukan sebuah pengamatan mengenai kejanggalan yang tampak dalam klaim-klaim militer AS, terutama yang berkaitan dengan jumlah korban dari pihak mujahidin. Pada tahun 2009 saja, setidaknya ada 12 laporan di AS dan dikutip oleh berbagai media internasional bahwa militer AS dan NATO mengklaim persis 30 mujahidin tewas setiap serangannya, baik serangan udara maupun operasi militer lainnya di Afghanistan.
Menurut blog tersebut, dari hasil pencariannya di Google News dengan mengetik “30 Taliban” atau “30 orang yang dicurigai militan”, maka muncullah puluhan laporan setiap tahunnya. Dan tampaknya, angka 30 ini merupakan angka andalan AS setelah melakukan operasi yang sering kali gagal melawan Taliban dan mujahidin lainnya di Afghanistan.
Berikut adalah tiga dari 12 laporan yang ditemukan melalui mesin pencari Google yang dikutip oleh blog tersebut:
* Adnkronos, 07/14/2009: “Sekurangnya 30 tersangka militan tewas dalam serangan udara NATO di sebuah tempat persembunyian Taliban di Afghanistan timur dekat perbatasan Pakistan pada Senin. Serangan ini menghancurkan desa Sangar Dara di distrik Watapur, provinsi Kunar,” kata NATO Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) said. ”
* SF Chronicle, 04/12/2009: “Serangan udara di dua wilayah perbatasan Mohmand membunuh 30 tersangka militan,” kata pernyataan militer. Itu mengatakan serangan itu “sangat sukses” tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk apakah ada warga sipil terluka. ”
* Xinhua, 04/11/2009: “Pihak militer mengatakan bahwa tentara telah membunuh 30 lebih militan selama 24 jam terakhir, sehingga total korban menjadi 400 orang, seiring dengan semakin berkembang operasi yang dilakukan Pakistan terhadap kubu Taliban di Selatan Waziristan.”
* Xinhua, 31/08/2009: “Sedikitnya 30 mayat yang diduga merupakan pejuang Taliban ditemukan di lembah Swat, barat laut Pakistan pada hari Senin,” kata saksi. Tentara Pakistan mengatakan mayat-mayat itu merupakan korban pertempuran Taliban dengan pasukan keamanan.”
* Calgary Times, 04/07/2009: “Serangan bunuh diri dengan menggunakan truk menghantam pangkalan militer di distrik Zirok, provinsi Paktika,” kata para pejabat setempat. “Sebanyak 30 gerilyawan Taliban kemungkinan telah tewas saat tentara segera melakukan pembalasan dalam serangan udara,” kata mereka.
* Khaleej Times, 24/06/2009: “Tiga puluh militan Taliban tewas dalam bentrokan dengan pasukan NATO dan Afghanistan di Afghanistan selatan,” kata para pejabat pada Rabu.
* Straits Times, 15/06/2009: “Para pejabat keamanan setempat mengatakan bahwa sekitar 30 militan tewas dalam wilayah Mohmand, dekat dengan ibukota provinsi Peshawar.”
* Monster dan Critics, 28/05/2009: “Dalam insiden terpisah, Departemen Pertahanan Afghanistan mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukannya, yang didukung oleh pasukan internasional, membunuh 30 tersangka militan di provinsi Khost pada Rabu, setelah para militan menyerang pangkalan militer gabungan.”
* Monster dan Critics, 14/05/2009: “Sedikitnya 30 pejuang Taliban tewas Kamis ketika tembakan artileri pemerintah menghancurkan tempat persembunyian mereka di barat laut Pakistan,” penduduk dan pejabat mengatakan.
* Reuters, 04/01/2009: “AS dan pasukan Afghanistan telah berhasil membunuh 30 pejuang Taliban, termasuk panglima setempat, dalam operasi di provinsi Helmand, Afghanistan selatan,” Kementerian Dalam Negeri mengatakan pada hari Rabu.
* IRNA, 17/02/2009: “Pesawat tanpa awak AS menembakkan rudal di sebuah kamp pelatihan militan Taliban di wilayah Pakistan pada hari Senin, menewaskan sekitar 30 orang,” saksi dan sumber-sumber resmi mengatakan.
* New York Times, 01/01/2009: “Pada Rabu, Taliban muncul untuk melakukan pembalasan dendam. Sekitar 30 pejuang Taliban menargetkan rumah Mullah Salam dan melepaskan tembakan. Mereka menewaskan sedikitnya 20 dari para pengawal Mullah Salam,” kata para pejabat Afghanistan. Sedangkan Taliban mengklaim telah membunuh 32 orang. Dua penyerang dari pihak Taliban meninggal.”
* Reuters, 03/02/2009: “[Presiden Yaman Ali Abdullah] Saleh mendesak para pemimpin untuk tidak memberikan perlindungan kepada militan dan membantu negara melawan al-Qaidah dengan mengeluarkan mereka dari wilayahnya,” seorang pejabat keamanan mengatakan kepada Reuters. Pihak berwenang telah menahan 30 yang diduga militan dalam sebuah operasi terbarunya.
Dalam blog tersebut dikatakan, ketika sebagian besar peristiwa terjadi sekali, biasanya dianggap kebenaran. Dua kali kemungkinan merupakan kebetulan, dan ketiga kalinya mulai membentuk suatu pola. Sudah saatnya untuk mulai mempertanyakan hal-hal yang tidak dibahas dalam berbagai media mainstream.
Mengapa nomor 30 muncul begitu sering? Angka ini kemudian menjadi pembahasan yang cukup menarik bagi beberapa kalangan. Apakah angka itu benar-benar cukup untuk membenarkan kegagahan pasukan salibis AS dalam membabad musuhnya, namun tidak cukup menarik perhatian internasional?
Sebuah artikel dalam LA Times memberikan beberapa wawasan: Dalam hitung-hitungan mengerikan mengenai kerusakan kolateral, para komandan militer AS dan pengacaranya sering bekerja sama dalam mengembangkan serangan militer menggunakan protokol Pentagon yang diberlakukan untuk memperkirakan dampak dan harga yang harus dibayar untuk setiap serangan.
Pada tahun 2007, misalnya, Marc Garlasco, mantan kepala Pentagon, mengulas sedikit kepada majalah Salon bahwa pada tahun 2003, “30” menjadi nomor ajaib. Menuru Garlasco, jika sebuah serangan yang diantisipasi untuk membunuh lebih dari 30 warga sipil, hal itu membutuhkan persetujuan eksplisit dari Menteri Pertahanan Donald H. Rumsfeld atau Presiden George W. Bush. Jika yang diperkirakan korban sipil kurang dari 30, serangan dapat di-ACC oleh para pejabat yang ada di lapangan.
Menurut Megan Carpentier di Air Amerika, “Dengan kata lain, Pentagon menentukan bahwa 30 korban, bahkan jika mereka sipil, terlalu sedikit untuk menarik perhatian pers. Jika komandan memperkirakan jumlah korban sipil yang lebih dari itu, maka para pemimpin politik harus mengakhiri serangan.”
Daniel Tencer, menulis untuk Raw Story, “Kebijakan korban era Rumsfeld diterapkan pada korban sipil, bukan korban pemberontak. Namun, serangkaian laporan berita tahun ini mengutip nomor 30 Taliban korban, dan mengutip berbagai angka korban sipil. Sulit untuk membantah bahwa Pentagon akan dapat membuat publik percaya dan puas hanya dengan 30 korban dari Taliban pada sekali penyerangan.”
Jadi, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa Pentagon tidak tahu persis berapa banyak pemberontak tewas dalam tiap serangannya, karena AS tidak membedakan antara korban dari mujahidin dengan korban dari warga sipil. Dan nomor 30 tampaknya menjadi angka taruhan yang aman: cukup tinggi untuk membenarkan serangan udara, tetapi pas untuk menepis kecurigaan.
Mereka hanya melakukan spekulasi dan pihak selain Pentagon tidak mungkin untuk mengetahui korban yang sebenarnya di Afghanistan. Justru angka itu adalah asumsi para elit perang yang membuat rakyat rakyat Amerika dan dunia tidak sadar apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan.
Security Crank bukanlah satu-satunya pihak yang mencatat hal ini.
Namun yang jauh lebih penting adalah bagaimana mungkin membiarkan aksi penjajahan terus-menerus terjadi di banyak tempat, dan muslim selalu menjadi korban. Angka “30” itu hanya spekulasi dan asumsi yang mengelabui kesadaran banyak orang. Ini adalah salah satu dari sekian indikator yang menunjukkan bahwa AS melalui media-media yang dikuasainya sengaja membuat banyak orang tidak tahu, tidak peduli pada apa yang sebetulnya terjadi. (althaf/ansr/arrahmah.com)
Untuk lebih meyakinkan, silakan cek link di bawah ini:
http://securitycrank.wordpress.com/2…ban-at-a-time/
http://www.sfgate.com/cgi-bin/articl…MNDK14GQON.DTL
http://www.reuters.com/article/idUSSP458556
http://www.nytimes.com/2009/01/02/wo…ghan.html?_r=1
http://articles.latimes.com/2009/jul…/oe-goldberg26
http://airamerica.com/news/12-10-200…s-afghanistan/
http://rawstory.com/2009/12/airstrikes-kill-30-enemies/
http://www.examiner.com/examiner/x-2…y-30-at-a-time