PESHAWAR (Arrahmah.com) – Beberapa minggu terakhir, AS menggembar-gemborkan bahwa dirinya memiliki “perhatian” besar terhadap Pakistan dan stabilitas di negeri tersebut. Namun di sisi lain, misil-misil AS tak henti-hentinya menyerang dan membunuh sipil Pakistan.
Serangan misil terjadi Rabu (29/4) dan membunuh sedikitnya enam sipil Pakistan di wilayah suku yang berbatasan dengan Afghanistan.
Serangan terjadi tepatnya di desa Kanni Garam, Selatan Waziristan.
“Enam orang tewas setelah misil ditembakkan dari pesawat tak berawak yang menghantam sebuah kendaraan sipil,” ujar salah seorang anggota keamanan Pakistan.
Saksi mata, Israr Jan, mengatakan, dia melihat misil menghantam sebuah kendaraan yang tengah terparkir.
“Kami sedang berdiri di dekat peristiwa terjadi dan tiba-tiba sebuah misil ditembakkan dari pesawat tak berawak,” ujar Jan.
Walau para saksi mata mengatakan para korban adalah warga sipil, pejabat lokal dan agen intel lokal berkelit seakan menutup-nutupi borok AS dengan mengatakan, “mereka yang menjadi korban serangan misil adalah anggota Taliban.”
Apapun yang mereka katakan, pada faktanya, mereka tidak mampu memperlihatkan bukti-bukti bahwa para korban serangan misil yang berulangkali terjadi di Pakistan akibat kebiadaban AS adalah anggota Taliban. Bahkan para penduduk lokal bersedia menggali kubur sanak keluarganya untuk memperlihatkan kepada pejabat pemerintah, bahwa mereka yang tewas adalah sipil tak bersenjata.
Sekitar 370 orang telah menjadi korban serangan misil sejak Agustus 2008. Namun, selama itu pula pemerintah lemah Pakistan tidak mampu melakukan apapun, bahkan mereka berada di bawah tekanan untuk melakukan perintah-perintah AS. (haninmazaya/bbs/arrahmah.com)