GAZA (Arrahmah.com) – Kepala biro politik Hamas Khalid Mishaal mengatakan bahwa Palestina bisa kembali ke perundingan gencatan senjata tidak langsung dengan “Israel” jika ada indikasi bahwa mereka akan menerima tuntutan Palestina.
“Kami tidak akan pernah mundur dari tuntutan rakyat Palestina kami, khususnya yang berkaitan dengan berakhirnya blokade di Gaza,” kata Mishaal, mempertags sikap Gerakannya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Anadolu Agency, Kamis (21/8/2014).
“Pesan kami kepada dunia adalah bahwa ini saatnya untuk menangani akar dari masalah ini dengan mengakhiri pendudukan [Israel] dan pembangunan pemukiman, dan memungkinkan rakyat Palestina untuk hidup dalam damai di tanah mereka sendiri,” tambahnya.
Dia mengatakan bahwa gerakan perlawanan akan terus berjuang membela rakyat dan tanah mereka sendiri. Dia juga menegaskan bahwa rakyat Palestina telah berjuang melawan pendudukan “Israel” selama beberapa dekade yang panjang dan tidak bisa berhenti sekarang.
Mishaal membantah bahwa gerakannya telah melanggar gencatan senjata sementara, dan dia menuduh “Israel” kembali berbohong kepada masyarakat internasional seperti yang pernah dilakukan sebelumnya, dimana “Israel” melanggar gencatan senjata pertama dengan dalih palsu bahwa salah satu prajuritnya tertangkap.
Mishaal juga menggambarkan Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu sebagai pembunuh anak dan menuding pasukan “Israel” melakukan tindakan “holocaust” di Jalur Gaza.
(ameera/arrahmah.com)