GAZA (Arrahmah.id) — Pasukan Israel menangkap puluhan warga Palestina dari berbagai usia dan jenis kelamin untuk dikumpulkan di lapangan terbuka sebuah stadion di Gaza pada hari Senin (25/12/2023). Setelah terkumpul semuanya, warga Palestina itu ditelanjangi, diikat, dan disutuh berbaris di memenuhi lapangan mirip suasana kamp konsentrasi Nazi pada Perang Dunia II.
Dilansir Middle East Eye (26/12), anak-anak, bayi, dan orang lumpuh pun ikut serta ditelanjangi lalu dengan todongan senjata dan tank mereka diminta memenuhi lapangan.
Menurut laporan yang diterima Middle East Eye, pasukan Israel telah menganiaya warga, termasuk orang tua dan anak-anak, sebelum mengumpulkan mereka di lapangan terbuka.
Dalam rekaman video yang viral dan menghebohkan netizen, tentara Israel tampak mengepung warga Palestina dari setiap sudut dengan tank dan menodongkan senjata ke arah mereka. Warga Palestina kemudian memasuki lapangan dalam barisan dengan tangan terangkat ke atas sebelum duduk di tempat yang ditentukan.
Video diakhiri dengan gambar seorang tentara Israel menggendong bayi terbungkus selimut di dalam stadion.
Video tersebut, yang dilaporkan diambil oleh seorang jurnalis foto Israel, menunjukkan bagaimana pasukan Israel telah mengubah stadion tersebut menjadi pusat penahanan besar.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan pada tanggal 20 Desember bahwa pasukan tentara Israel telah melakukan eksekusi lapangan terhadap warga sipil, setelah menahan mereka dari rumah mereka.
Pemantau hak asasi manusia memperoleh kesaksian tentang pasukan tentara Israel yang menyerbu rumah-rumah dan menembaki orang-orang di dalamnya tanpa alasan.
Euro-Med Monitor mengatakan pihaknya juga menerima kesaksian serupa tentang kekejaman kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan Israel di berbagai wilayah yang mereka serang, termasuk pembunuhan dan eksekusi lapangan terhadap warga sipil tanpa alasan.
Awal bulan ini, militer Israel mengatakan pihaknya mengumpulkan pria Palestina di Gaza utara untuk diinterogasi. Rekaman yang dirilis pada saat itu menunjukkan puluhan pria ditelanjangi, ditutup matanya, dan tangan terikat, dibawa ke lokasi yang dirahasiakan.
Seorang saksi mengatakan setidaknya tujuh orang telah ditembak mati oleh tentara karena tidak segera mematuhi perintah tentara, menurut Euro-Med Monitor.
Orang-orang tersebut dilaporkan ditangkap dari rumah dan sekolah yang menampung keluarga pengungsi di Jalur Gaza utara.
Euro-Med Monitor mengatakan para dokter, akademisi, jurnalis, dan warga senior termasuk di antara mereka. Diaa al-Kahlout, seorang jurnalis yang bekerja untuk outlet berita Al-Araby Al-Jadeed, diidentifikasi sebagai salah satu pria yang ditahan.
Beberapa video menunjukkan mereka berada di kawasan perumahan sebelum dimuat ke truk. Foto lain menunjukkan mereka berbaris di area terbuka berpasir. Tidak jelas ke mana mereka dibawa.
Militer Israel tidak segera mengomentari penangkapan massal tersebut.
Beberapa media Israel mengatakan orang-orang tersebut “kemungkinan” adalah anggota kelompok perlawanan Palestina Hamas, namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Osama Hamdan, anggota biro politik Hamas, membantah telah terjadi penangkapan massal terhadap anggota kelompok tersebut dan menyamakan penangkapan tersebut dengan “kamp konsentrasi Nazi”.
Dia mengatakan kepada Al Araby TV bahwa rekaman itu menunjukkan “penangkapan dan penganiayaan terhadap warga sipil tak bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan operasi militer”. (hanoum/arrahmah.id)