DUBAI (Arrahmah.id) — Presiden Israel, Isaac Herzog, meminta kepada Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, untuk menggunakan kekuatan politiknya dalam membantu membebaskan semua sandera Israel yang ditahan oleh kelompok perlawananPalestina Hamas di Gaza.
Berdasarkan informasi dari kantor media kepresidenan Israel, Herzog mengajukan permintaan tersebut saat bertemu dengan Sheikh Mohamed di Dubai pada Kamis (30/11/2023).
“Presiden menghimbau temannya, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, untuk menggunakan kekuatan politiknya untuk mendorong dan mempercepat kepulangan para sandera,” kata pernyataan Kantor Kepresidenan Israel, seperti dilansir dari Channel News Asia (1/12).
Pernyataan pihak presiden juga mengatakan, Israel telah bekerja sama dengan UEA sehingga negara Teluk tersebut dapat mengirimkan bantuan ke Gaza. Ini termasuk membangun rumah sakit lapangan di perbatasan Rafah Gaza dan membantu memindahkan anak-anak yang terluka dari Gaza untuk menerima perawatan medis di UEA.
Berdasarkan laporan kantor berita negara UEA, kedua presiden membahas hubungan antara negara mereka dan isu-isu yang menjadi kepentingan bersama. Herzog diundang untuk menghadiri pertemuan puncak iklim PBB oleh Sheikh Mohamed awal tahun ini. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga diundang untuk hadir.
Israel berencana mengirimkan delegasi besar sekitar 1.000 orang. Namun, delegasi tersebut kini akan lebih kecil, karena beberapa dari mereka yang ikut serta dalam delegasi tersebut telah dipanggil untuk tugas militer cadangan.
UEA adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel. Negara-negara Timur Tengah telah membangun hubungan dekat sejak hubungan resmi terjalin pada tahun 2020 di bawah Abraham Accords yang ditengahi Amerika Serikat.
UEA mengutuk Hamas, yang dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas Timur Tengah, atas serangan 7 Oktober dan menyerukan pembebasan para sandera. Abu Dhabi juga mengutuk pemboman dan invasi Israel ke Gaza, yang menurut para pejabat kesehatan Palestina telah menewaskan lebih dari 15.000 orang.
Namun, UEA bermaksud mempertahankan hubungannya dengan Israel, yang telah menghasilkan miliaran dolar dalam perdagangan dan kerja sama keamanan yang erat. (hanoum/arrahmah.id)