KABUL (Arrahmah.id) — Pemimpin tertinggi Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA), Hibatullah Akhundzada, telah mengeluarkan dekrit yang melarang jendela di bangunan tempat tinggal yang menghadap ke area yang digunakan oleh wanita. Putusan tersebut merupakan bagian dari kampanye pemerintah yang lebih luas untuk menerapkan hukum Syariah di seluruh negeri.
Pernyataan tersebut dipublikasikan oleh juru bicara pemerintah IIA, Zabihullah Mujahid di X (28/12/2024).
“Bangunan baru tidak boleh memiliki jendela yang memungkinkan untuk melihat halaman, dapur, sumur, dan dan tempat lain yang biasanya digunakan oleh wanita. Jendela yang ada dengan pemandangan seperti itu harus diblokir,” tambahnya dikutip laman RT (31/12).
“Melihat wanita bekerja di dapur, di halaman, atau mengambil air dari sumur dapat menyebabkan maksiat,” tambah dokumen tersebut.
Pemerintah kota dan otoritas terkait lainnya diperintahkan memantau lokasi konstruksi. Hal itu untuk memastikan terhindarnya warga dari perbuatan maksiat.
IIA sendiri mengambil alih kekuasaan di Kabul Agustus 2021 selama tahap akhir penarikan pasukan AS. Sebelumnya, IIA menguasai Afghanistan pada tahun 1990-an, tetapi digulingkan pada tahun 2001 selama invasi yang dipimpin AS. (hanoum/arrahmah.id)