ACEH (Arrahmah.com) – Tiga orang tewas dalam minibus yang mereka tumpangi. Minibus yang sisinya bergambar calon legislatif Partai Aceh itu ditembaki peluru di Desa Geulanggang, Teungoh, Bireun, Aceh, pada Senin malam (31/3/2014).
Para korban, diantaranya seorang anak berusia satu setengah tahun sedang mengantar salah satu anggota keluarganya ke klinik untuk perawatan medis.
Tiga jenasah telah diidentifikasi sebagai Juwaini (29), Azirawati (22), dan Anwar (balita).
Penumpang lain, Fakhrurrazi (40) mengalami luka serius akibat luka tembak di punggungnya.
Menurut Samsuar, anggota keluarga yang tidak ikut naik minibus, sebanyak 11 anggota keluarga berniat untuk melakukan perjalanan mengantar seorang kerabat ke rumah sakit di kota Bireun.
Samsuar menegaskan bahwa mobil itu telah dipinjam dari caleg Partai Aceh bernama Aswadana.
“Penyerang itu menembak bagian belakang minibus, sehingga penumpang yang duduk di bagian belakang kendaraan terkena peluru (lebih dahulu daripada penumpang yang lain),” lapornya kepada The Jakarta Post.
Sopir segera meninggalkan penyerang bersenjata itu sampai ke Bireun dan langsung meminta pertolongan kepada warga setempat.
“Kami benar-benar tidak terkait dengan pihak manapun, tidak ada saudara-saudara kami yang menjadi calon legislatif, atau pendukung partai tertentu. Kami hanya orang biasa,” Samsuar menegaskan.
Samsuar menekankan bahwa mereka terpaksa meminjam minibus dari Partai Aceh, karena ada saudara yang harus segera dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Keluarga kami sebelumnya menggunakan mobil yang sama pada tiga kesempatan lain untuk tujuan yang sama.
Polisi sedang melakukan investigasi atas insiden tersebut. Terdapat sepuluh saksi mata, enam di antaranya penumpang minibus dan empat warga yang berada di TKP, telah diinterogasi.
“Kami menemukan delapan cangkang kaliber 7,62 mm gun di TKP, yang biasanya merupakan amunisi untuk AK – 47 senapan serbu,” kata Ajun. Kombes. Muhammad Ali Khadafi.
Menyusul insiden itu, personel polisi dikerahkan ke TKP untuk menjelajahi daerah tersebut. Namun, tidak ada motif yang pasti atau terkait dengan isu konflik menjelang pemilu mendatang. (adibahasan/arrahmah.com)