AMMAN (Arrahmah.id) – Seorang pejabat keamanan Yordania menuduh unsur-unsur militer rezim Suriah terlibat dalam penyelundupan narkoba melintasi perbatasan Suriah ke Yordania, karena masalah perdagangan narkoba di kawasan itu terus berkembang.
Menurut surat kabar lokal Al-Ghad Yordania, Brigadir Jenderal Ahmed Hashem Khalifat, Direktur Direktorat Keamanan Perbatasan tentara Yordania, menyatakan bahwa “Pasukan tidak disiplin dari tentara Suriah bekerja sama dengan penyelundup narkoba dan geng mereka, yang telah terorganisir.”
Para pengedar narkoba dan geng terorganisir di Suriah “didukung oleh pasukan ini dan dinas keamanan mereka, selain milisi ‘Hizbullah’ dan Iran yang ditempatkan di Suriah selatan,” kata Khalifat, lansir MEMO (18/5/2022).
Pejabat itu mengungkapkan bahwa penyelundupan narkotika melintasi perbatasan ke Yordania telah meningkat secara signifikan selama setahun terakhir, dengan penjaga perbatasan menyita lebih dari 19 juta pil Captagon, sekitar 500.000 potongan ganja, dan lima kantong pil narkotika lainnya dari awal 2022 hingga awal Mei. Itu dibandingkan dengan hampir 14 juta pil Captagon dan 15.000 potongan ganja yang ditangkap selama periode yang sama tahun lalu.
Tentara Yordania dan penjaga perbatasan akan mengerahkan upaya yang lebih maju untuk mengatasi operasi penyelundupan, dengan Khalifat mengumumkan bahwa “Kami berencana untuk menggunakan pesawat bersenjata tanpa pilot untuk mencegah penyelundupan narkoba dan infiltrasi bersenjata di perbatasan utara dan timur, selain menggunakan drone untuk memantau garis perbatasan di wilayah utara.”
Ketika perdagangan narkotika skala besar di seluruh Syam, Teluk dan wilayah Mediterania meroket beberapa tahun yang lalu, banyak yang awalnya berpikir bahwa kelompok ISIS, bertanggung jawab atas produksi dan distribusi mereka.
Namun kemudian diketahui bahwa rezim Suriah Bashar Asad dan milisi afiliasinya memproduksi obat-obatan dan melakukan operasi penyelundupan di Timur Tengah dan Eropa dalam upaya untuk mendapatkan dana dan menghindari sanksi internasional. Sekarang, perwira dan pejabat militer Yordania seperti Khalifat baru-baru ini telah mengkonfirmasi keterlibatan rezim Assad dalam perdagangan ilegal. (haninmazaya/arrahmah.id)