MARIB (Arrahmah.com) – Seorang pemimpin militer “Hizbullah” yang berjuang untuk kelompok Syiah Houtsi yang didukung Iran telah tewas dalam bentrokan dengan pasukan pemerintah Yaman di provinsi Marib, menteri informasi Yaman mengungkapkan pada Kamis (9/12/2021).
Dalam sebuah tweet, Moammar Al-Eryani mengatakan bahwa penasihat ahli Akram Al-Sayed tewas ketika pasukan tentara Yaman menembaki posisi Houtsi di selatan Marib, yang memberikan pukulan pada milisi Houtsi yang berusaha merebut kendali kota Marib, lansir Arab News.
Houtsi didukung oleh ribuan pejuang, termasuk banyak dari Iran, Libanon, dan Irak.
Al-Eryani meminta komunitas internasional dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, “untuk mengutuk campur tangan terang-terangan ini, yang merusak upaya de-eskalasi di Yaman, meneruskan pertumpahan darah, dan memperburuk penderitaan kemanusiaan Yaman.”
Menteri mendesak intensifikasi sanksi terhadap “Hizbullah” Libanon dan menuntut agar pemerintah di Libanon mengekang masuknya pejuang “Hizbullah” ke Yaman.
Pemerintah Yaman telah lama menuduh Iran mengerahkan pejuang dari milisi proksinya di wilayah tersebut untuk memperkuat Houtsi.
Pada bulan Agustus, pemerintah Yaman mengumumkan kematian seorang perwira militer Iran dalam serangan udara koalisi di Serwah yang memberikan nasihat militer garis depan kepada Houtsi di Marib.
Tahun lalu, pesawat tempur koalisi Arab membunuh dua ahli militer “Hizbullah” di Yaman selama serangan udara di sebuah kamp pelatihan di luar Sana’a yang dikuasai Houtsi.
Sementara itu, sumber di Marib melaporkan peningkatan jumlah serangan oleh Houtsi terhadap pasukan pemerintah selama dua minggu terakhir yang terkonsentrasi di rantai pegunungan yang dikenal sebagai Al-Balaq, di tepi selatan Marib. Pertempuran sengit telah menyebabkan puluhan kombatan tewas di kedua sisi, kata mereka.
Kementerian Pertahanan Yaman membantah klaim Houtsi bahwa kelompok itu telah menguasai bagian timur strategis Al-Balaq dengan mengatakan bahwa pasukan tentara dan suku sekutu telah memukul mundur serangan.
Beberapa warga sipil terluka pada Kamis ketika dua rudal yang ditembakkan oleh Houtsi menghancurkan kamp Al-Hamma yang menampung 264 keluarga terlantar di pinggiran Marib, kata Unit Eksekutif pemerintah.
Ia menambahkan bahwa jumlah orang terlantar yang tinggal di kota Marib dan sekitarnya telah meningkat menjadi 2.231.460 setelah 96.328 orang melarikan diri dari distrik selatan Marib sejak awal September. (haninmazaya/arrahmah.com)