KABUL (Arrahmah.com) – Militer Turki telah mulai dievakuasi dari Afghanistan, menurut kementerian pertahanan, setelah Taliban menolak permintaan Ankara agar tentara Turki tetap di Afghanistan untuk dukungan teknis untuk menjalankan bandara Kabul.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Rabu (25/8/2021) bahwa Taliban bersikeras bahwa Ankara harus menarik militernya sepenuhnya pada batas waktu akhir Agustus, meskipun pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan selama berbulan-bulan mereka dapat tetap hadir di bandara Kabul jika diminta setelah Taliban berkuasa di Afganistan.
Turki adalah bagian dari misi NATO di Afghanistan dan masih memiliki ratusan tentara di bandara Kabul. Pihaknya juga telah terlibat dalam upaya evakuasi selama dua pekan terakhir.
“Setelah berbagai kontak dan mengevaluasi situasi dan kondisi saat ini, evakuasi elemen [Angkatan Bersenjata Turki] telah dimulai,” kata kementerian itu.
“Angkatan Bersenjata Turki kembali ke tanah air kami dengan bangga telah menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya,” tambahnya.
Pembicaraan dengan Taliban tentang masalah penyediaan dukungan teknis di bandara sedang berlangsung, kata seorang pejabat Turki kepada Reuters. Tidak jelas apakah Turki akan setuju untuk memberikan bantuan teknis jika pasukannya tidak ada di sana untuk memberikan keamanan.
Menjaga bandara tetap terbuka setelah pasukan asing menyerahkan kendali sangat penting tidak hanya bagi Afghanistan untuk tetap terhubung dengan dunia tetapi juga untuk menjaga pasokan dan operasi bantuan.
Turki memuji apa yang digambarkannya sebagai pernyataan moderat oleh Taliban sejak mereka merebut Kabul pada 15 Agustus, dan mengatakan pihaknya terbuka untuk terlibat dengan mereka begitu pemerintahan baru terbentuk.
“Kami menyambut pesan dari para pemimpin Taliban dengan optimisme hati-hati untuk saat ini,” kata Erdogan di provinsi timur Bitlis, Rabu.
“Bukan kata-kata Taliban tetapi kegiatan, tindakan, dan langkah-langkah yang akan diambilnya akan menentukan bagaimana proses di depan kita di Afghanistan akan terbentuk,” tambahnya.
Kementerian pertahanan Turki juga membuka opsi untuk memainkan peran keamanan di Kabul.
“Turki akan terus bersama rakyat Afghanistan selama yang mereka inginkan,” katanya, seraya mencatat bahwa pasukan telah ditempatkan di bandara selama enam tahun terakhir.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada Selasa bahwa kelompok itu mencari hubungan baik dengan Turki.
“Kami ingin hubungan baik dengan Turki, pemerintah Turki dan orang-orang Muslim di negara Turki,” katanya. (haninmazaya/arrahmah.com)