AFRIN (Arrahmah.com) – Tentara Turki telah mulai mengeluarkan kartu identitas untuk penduduk dan orang-orang yang baru saja menetap di wilayah Afrin dekat perbatasan di tengah klaim perubahan demografi oleh milisi Kurdi, aktivis mengatakan kepada Zaman Alwasl.
Langkah itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pendukung hak-hak Kurdi dan pihak berwenang yang menuduh Turki “mereproduksi etnis” saat pengamat mengatakan Ankara ingin memukimkan kembali 3,5 juta pengungsi Suriah di wilayahnya ke Afrin.
BacaJuga
Serangan yang dipimpin oleh Turki telah memindahkan lebih dari 137.000 orang dari Afrin yang mayoritas penduduknya merupakan etnis Kurdi, ke zona rezim di dekatnya atau bahkan lebih jauh ke daerah Kurdi di timur laut Suriah, menurut laporan AFP.
Beberapa rumah mereka sekarang menjadi rumah pengungsi lainnya. Sekitar 35.000 orang yang keluar dari benteng pejuang di Ghautah Timur dekat Damaskus, bermukim kembali di Afrin.
Rumah mereka hancur atau ditempati, penduduk asli Afrin melihat peluang kembali sebagai mimpi yang sangat jauh.
“Saya tidak optimis. Semakin banyak waktu berlalu, semakin banyak perubahan demografi,” Ahmad Yusef, seorang akademisi yang melarikan diri dari Afrin mengatakan kepada AFP.
Dewan lokal di Al-Bab, wilayah lain yang berada di bawah kendali Turki, mulai mengeluarkan kartu identitas di tempat yang mereka sebut wilayah Perisai Eufrat.
Pemerintah Turki dan dewan lokal Afrin mengatakan langkah itu bertujuan mengendalikan keamanan dan stabilitas, memerangi sel-sel yang tidak aktif milik milisi pimpinan Kurdi.
Turki bertujuan untuk memerangi pemalsuan dokumen resmi yang telah menyebar di Suriah utara, aktivis pro-oposisi mengatakan.
Hassan Shendi, anggota dewan lokal Afrin mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa kartu identitas tidak untuk setiap orang di Afrin dan datang atas masalah keamanan.
Abdo Al-Nabhan, dari dewan lokal Afrin meremehkan ketakutan perubahan demografi, memastikan bahwa kartu identitas akan membuat penyeberangan melalui pos pemeriksaan Turki menjadi lebih mudah. (haninmazaya/arrahmah.com)
