KOLOMBO (Arrahmah.com) – Salah satu harian terkemuka India, Statesman, pada Sabtu (4/5/2019), melansir bahwa beberapa hari setelah ledakan mematikan yang menewaskan lebih dari 253 orang pada Minggu Paskah, kepala militer Sri Lanka mengklaim para pelaku bom bunuh diri telah melakukan perjalanan ke India untuk kemungkinan berlatih dalam kegiatan “teroris”.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC World, Letnan Jenderal Mahesh Senanayake menuturkan, “Mereka pergi ke India, Kashmir, Bangalore, negara bagian Kerala. Itu adalah informasi yang tersedia bersama kami.”
Namun, dia mengatakan motif pasti para pembom yang melakukan perjalanan ke India tidak diketahui.
Ketika ditanya mengapa Sri Lanka tidak bertindak atas masukan intelijen yang dibagikan oleh India tentang kemungkinan serangan, ia berkilah, “ada kesenjangan dalam pemerintahan yang dapat dilihat semua orang hari ini”.
India diketahui telah mengirim sebanyak tiga peringatan sebelum pemboman mematikan di Sri Lanka.
Menurut laporan, peringatan pertama adalah pada 4 April, yang memberi tahu Sri Lanka bahwa, selain dari gereja, Komisi Tinggi India di Kolombo bisa menjadi target.
Peringatan kedua, menurut Associated Press, dikirim pada hari Sabtu, sehari sebelum Paskah, yang memberikan informasi spesifik tentang target yang mungkin.
Peringatan ketiga dilaporkan dikirim beberapa jam sebelum ledakan bunuh diri pertama.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga mengakui bahwa peringatan telah dikirim oleh India.
Ledakan itu menargetkan Gereja St. Anthony di Kolombo, Gereja St. Sebastian di kota pantai barat Negombo dan Gereja Sion di kota timur Batticaloa sekitar pukul 8.45 (waktu setempat) ketika misa Minggu Paskah sedang berlangsung.
Ledakan juga dilaporkan dari tiga hotel bintang lima – Shangri-La, Cinnamon Grand, dan Kingsbury di Kolombo.
Jama’ah Tauhid Nasional (NTJ) yang relatif tidak dikenal dan diklaim berafiliasi dari ISIS dilaporkan melakukan ledakan di Sri Lanka.
Menyusul ledakan, Badan Investigasi Nasional (NIA) telah melakukan penggerebekan di tiga tempat di Kasaragod dan Palakkad di Kerala dalam sebuah penyelidikan yang terhubung dengan kasus modul Negara Islam.
Perwira senior NIA telah mengunjungi beberapa tempat di Kerala sebagai bagian dari penyelidikan menyeluruh mereka terhadap Zahran Hashim, kepala NTJ.
Hashim dipastikan tewas dalam serangan terhadap sebuah hotel di Kolombo pada hari Minggu Paskah.
Sementara itu, penyelidikan oleh otoritas keamanan Sri Lanka mengungkapkan bahwa pelatihan militer untuk para penyerang diberikan di luar negeri dan di beberapa lokasi lokal di Provinsi Timur, Nuwara Eliya, dan Wanathawilluwa.
Bom Paskah ini menandai hari paling berdarah di Sri Lanka sejak berakhirnya perang saudara satu dekade lalu. (Althaf/arrahmah.com)