PARACHINAR (Arrahmah.com) – Militer Pakistan kembali melancarkan aksinya melawan mujahidin untuk menguasai sebuah distrik di barat laut pada Senin (23/11). Media mengklaim 18 mujahid tewas dalam serangan militer yang dilakukan dalam rangka mengikuti permintaan AS.
Pertempuran ini adalah pertempuran hari kedua di distrik Hangu Shahukhel di dekat perbatasan Afghanistan.
Seperti bagian lain dari zona perbatasan, Hangu disinyalir merupakan tempat perlindungan al-Qaidah dan Taliban yang melancarkan serangan di Pakistan, dan juga di Afghanistan.
Pakistan berada di bawah tekanan AS untuk menindak mujahidin dan beberapa waktu lalu, memperoleh pujian dari negeri Paman Sam atas operasi militer besar-besaran yang sedang berlangsung di daerah perbatasan Waziristan Selatan.
Tetapi para kritikus mengatakan tentara pun harus berbuat lebih banyak terhadap kelompok-kelompok ‘militan’ yang menggunakan wilayah barat laut sebagai tempat yang aman untuk menyerang pasukan Barat di Afghanistan.
Hangu terletak sekitar 93 mil (150 kilometer) sebelah utara Waziristan Selatan.
Di Shahukhel, pasukan boneka pemerintah yang didukung oleh artileri dan helikopter itu menewaskan 18 mujahid, kata para pejabat intelijen yang tidak ingin diketahui identitasnya.
Kepala polisi Farid Khan mengatakan pasukan keamanan, termasuk polisi, telah berhasil merebut banyak wilayah tersebut sejak hari Minggu.
Menurut militer, tidak ada satu kerugian pun yang menimpa mereka.
Pada Minggu (22/11), militer pun telah menewaskan 12 mujahid di wilayah yang sama, kata para pejabat.
Di utara, sebuah mortar menghantam sebuah pangkalan militer Pakistan di daerah perbatasan Khyber Landi Kotal. Menurut pejabat pemerintah Fazal Mahmoud, mortar itu meleset dan mengenai sebuah bis, menewaskan enam warga sipil dan melukai 16 lainnya.
Islamabad melarang wartawan memasuki dan meliput daerah perbatasan, sehingga tidak ada sedikitpun kemungkinan untuk memverifikasi klaim militer, terutama mengenai jumlah korban yang selalu lebih banyak dari kalangan mujahidin. (althaf/afp/ansr/arrahmah.com)