KAIRO (Arrahmah.com) – Pasukan Keamanan Mesir dan pasukan Departemen Dalam Negeri Mesir menyerbu kota Kerdasa, provinsi Giza, selatan ibukota Kairo pada Kamis (19/9/2013), laporan Al-Jazeera.
Didukung oleh tank-tank, pasukan keamanan Mesir dan pasukan Depertemen Dalam Negeri melakukan serangan skala besar terhadap kota Kerdasa yang hanya berjarak 14 kilometer di selatan ibukota Kairo.
Media massa resmi junta militer Mesir mengklaim serangan itu untuk memburu para buronan yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap 11 polisi Mesir di kota Kerdasa pasca pembubaran demonstrasi anti kudeta militer di Rabiah Square dan Nahdah Square pada Agustus 2013 lalu.
Kantor berita Ash-Sharq al-Awsath melaporkan pasukan keamanan menangkap 65 buronan dari total 140 buronan yang diburu di Kerdasa.
Juru bicara resmi Departemen Dalam Negeri Mesir Hani Abdel Lathif mengatakan melalui media resmi rezim “pasukan keamanan tidak akan pernah mundur kecuali setelah membersihkan Kerdasa dari bibit-bibit terorisme dan kriminalitas”.
Televisi resmi junta militer melaporkan serangan besar-besaran pasukan keamanan mendapatkan perlawanan sengit dari “teroris” pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.
Jenderal Nabil Faraj, asisten direktur Departemen Keamanan Giza, terluka dalam baku tembak dan meninggal saat tiba di rumah sakit, dilaporkan televisi pemerintah.
Pasukan keamanan Mesir juga memblokade Kerdasa untuk mencegah “teroris” pendukung Mursi melarikan diri.
Tank-tank militer Mesir menguasai jalanan raya Kerdasa yang telah ditinggalkan oleh banyak penduduk. Kerusakan perumahan penduduk dan sarana ibadah serta korban gugur dan luka di pihak penduduk setempat tidak mendapat liputan dari media resmi junta militer Mesir. Sumber-sumber di sejumlah situs Islam menyebutkan pasukan keamanan melakukan pembantaian terhadap penduduk kota Kerdasa.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)