KAIRO (Arrahmah.com) – Saksi-saksi mata di kota Kerdasa, provinsi Giza menegaskan pasukan keamanan Mesir membakari rumah-rumah penduduk di kota tersebut dengan dalih tidak menemukan para buronan “teroris” pendukung presiden terguling Muhammad Mursli, Al-Jazeera melaporkan pada Sabtu (21/9/2013).
Para aktivis dan penduduk menyebar luaskan video amatir yang menunjukkan salah sebuah rumah dibakar setelah berkali-kali pasukan keamanan Mesir menggeledah rumah tersebut. Pasukan keamanan Mesir melakukan penggeledahan dan penangkapan terhadap sejumlah orang yang mereka tuduh “buronan”.
Pasukan Keamanan Mesir dan pasukan Departemen Dalam Negeri Mesir menyerbu kota Kerdasa, provinsi Giza, selatan ibukota Kairo sejak Kamis (19/9/2013) pagi, laporan Al-Jazeera.
Didukung oleh tank-tank, pasukan keamanan Mesir dan pasukan Depertemen Dalam Negeri melakukan serangan skala besar terhadap kota Kerdasa yang hanya berjarak 14 kilometer di selatan ibukota Kairo.
Media massa resmi junta militer Mesir mengklaim serangan itu untuk memburu para buronan yang dituduh melakukan pembunuhan terhadap 11 polisi Mesir di kota Kerdasa pasca pembubaran demonstrasi anti kudeta militer di Rabiah Square dan Nahdah Square pada Agustus 2013 lalu.
Kantor berita Ash-Sharq al-Awsath melaporkan pasukan keamanan menangkap 65 buronan dari total 140 buronan yang diburu di Kerdasa.
Salah seorang penduduk kota Kerdasa mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa pasukan keamanan melakukan penggeledahan skala besar-besaran di kota tersebut. Pasukan membakar sedikitnya lima rumah penduduk.
Muhammad Sayid, salah seorang saksi mata, menyatakan salah satu rumah yang dibakar adalah milik orang tua seorang demonstran yang gugur oleh serangan militer saat membubarkan massa pendukung Mursi di Rabiah Square. Sayid menambahkan pembakaran rumah itu sengaja dilakukan pasukan keamanan setelah gagal menemukan pemilik rumah.
Sayid menyebutkan penduduk berusaha memadamkan api dari rumah-rumah yang dibakar pasukan keamanan. Namun pasukan keamanan menghalangi mobil pemadam kebakaran mendekati rumah-rumah tersebut. Pasukan keamanan bahkan mengancam akan menangkap penduduk yang mencoba untuk memadamkan rumah yang dibakar.
Sejumlah saksi mata menyatakan penduduk sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pasukan keamanan. Demonstrasi yang dilakukan penduduk kota pada Kamis (19/9/2013) siang dan Jum’at (20/9/2013) berlangsung secara damai.
Penduduk kota menyatakan serangan besar-besaran dan penggeledahan dilakukan oleh pasukan keamanan untuk “menundukkan penduduk kota yang menolak kudeta militer dan memberikan lebih dari 90 persen suaranya untuk memilih Mursi dan konstitusi”. (muhibalmajdi/arrahmah.com)