MESIR (Arrahmah.com) – Otoritas Mesir yang kini dikendalikan oleh pihak militer mematikan tiga stasiun TV yang dioperasikan oleh gerakan Islam, termasuk salah satunya milik Ikhwanul Muslimin, pada Rabu (4/7/2013) pasca Presiden Muhammad Mursi digulingkan oleh militer, langkah ini memicu kritik dari pemerhati kebebasan pers, menurut laporan Reuters.
Aparat keamanan Mesir juga menyerbu kantor-kantor channel Al Jazeera Mesir dan menahan lima stafnya, kata Karim El-Assiutu, salah seorang jurnalis TV tersebut. Namun empat dari mereka kemudian ditangkap, pihak channel tersebut mengkonfirmasi.
Laporan mengatakan bahwa channel tersebut, Al Jazeera Mubasher Misr, juga dilarang menyiarkan demonstrasi pro-Mursi di Kairo Utara dan krunya di sana juga ditahan.
Perusahaan media cabang Mesir milik Qatar tersebut mulai mengudara setelah revolusi 2011 yang mana Husni Mubarak ditumbangkan dan perusahaan tersebut telah mendapat kritikan karena cenderung simpati terhadap Ikhwanul Muslimin. (siraaj/arrahmah.com)