SINAI (Arrahmah.com) – Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hammas, mengumumkan pada Senin (2/9/2013) bahwa seorang anggotanya gugur akibat peruntuhan terowongan “perlawanan Palestina” di kota Rafah, selatan Jalur Gaza. Sumber-sumber Hammas juga menyatakan militer Mesir semakin intensif melakukan penghancuran terowongan-terowongan yang menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir, laporan Al-Jazeera.
Dalam pernyataan resminya Brigade Izzuddin al-Qassam mengatakan “kami menyampaikan kepada rakyat Palestina kami, bangsa Arab dan bangsa Islam berita gugurnya salah seorang ksatria kami yang gagah berani, asy-syahid anggota Brigade Al-Qassam, al-mujahid Muhammad Galib Kamil Mansour (23 tahun) akibat runtuhnya terowongan “perlawanan”.
Brigade Al-Qassam tidak memberikan penjelasan rinci terkait gugurnya Mansour. Pernyataan Brigade hanya menyebutkan bahwa Mansour adalah warga desa Janinah, kota Rafah.
Sementara itu sumber-sumber Hamas menyebutkan bahwa militer Mesir semakin mengintensifkan penghancuran terowongan-terowongan yang menjadi jalur suplay makanan dan sembako dari Mesir ke Jalur Gaza. Sumber-sumber itu menjelaskan bahwa selama tiga hari terakhir militer Mesir telah menghancurkan 30 terowongan. Sebagian besar adalah terowongan di desa Brazil, kota Rafah di selatan Jalur Gaza.
Penduduk kota Rafah Gaza mengatakan mereka melihat kepulan asap dan mendengar ledakan berkali-kali. Mereka juga melihat sejumlah bulldozer menghancurkan bangunan-bangunan di seberang Mesir pada perbatasan wilayah Gaza – Mesir.
Kepala distrik Rafah, Shubhi Ridhwan, mengatakan intensifikasi penghancuran terowongan telah menambah kekhawatiran Hammas bahwa militer Mesir akan menciptakan “zona terkucil” sepanjang wilayah perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Ridhwan menambahkan bahwa lebih dari 90 persen terowongan tidak lagi bekerja akibat penghancuran oleh militer Mesir.
Sejak lebih dari dua bulan terakhir militer Mesir telah melakukan operasi penghancuran terowongan yang menjadi jalur suplay sembako, bahan bakar dan bahan bangunan dari Mesir ke Jalur Gaza. Rezim Mesir bahu-membahu dengan penjajah zionis Yahudi mengisolasi penduduk muslim Jalur Gaza. Kebiadaban itu telah mengakibatkan ratusan ribu muslim Gaza kekurangan makanan, bahan bakar dan obat-obatan. (muhibalmajdi/arrahmah.com)