LEMBAH SWAT (Arrahmah.com) – Pasukan boneka Pakistan mengklaim berhasil merebut basis di sebuah pegunungan strategis, tempat Taliban melakukan pelatihan untuk para mujahidinnya. Di sana juga dibangun terowongan dan gua yang dilengkapi dengan listrik dan saluran udara.
Pengambilalihan tempat berlindung Taliban yang dilakukan dua hari di Lembah Swat oleh tentara pemerintah tersebut dirayakan sebagai bukti keberhasilan mereka dalam operasi, kata pernyataan militer pada Jumat (22/5).
Meskipun demikian masih banyak daerah yang digenggam mujahidin, termasuk Buner – daerah yang hanya terletak 60 mil dari ibu kota Islamabad dan menjadi fokus operasi serangan udara yang menjadi beberapa minggu ini.
Walaupun militer mengklaim bahwa mereka sudah ‘membebaskan’ kedua kota, Buner dan Dagar, dari Taliban, wilayah-wilayah tersebut masih tidak berani mereka masuki.
“Kami sudah dihancurkan oleh Taliban,” kata perwakilan militer Ayub Khan, ketika truk angkatan bersenjata pemerintah melewati dan meledak sehingga merusakkan pasar dan pompa bensin hancur juga menewaskan empat tentara beberapa hari lalu.
Serangan militer pemerintah ke Lembah Swat sudah memicu eksodus hampir 1,9 juta orang pengungsi, lebih dari 160.000 jiwa mengungsi di perkemahan, sedangkan yang lainnya sudah menumpang di tempat keluarga, teman atau di rumah sewaan. Negara asing dan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memberikan bantuan dana untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini.
Belum lama ini, pihak militer Pakistan pun telah menyebarkan kebohongan bahwa pihaknya telah menewaskan lebih dari 1.000 mujahidin. Namun anehnya, mereka tetap mengatakan Taliban masih menguasai kota utama Mingora; Piochar, lembah lain yang dijadikan basis Taliban; dan beberapa daerah lainnnya.
“Mereka [Taliban] benar-benar terkepung,” kata Mayor Jenderal Saajad Ghani, panglima operasi di Swat.
“Rute pelarian mereka sudah dihadang. Semua ini hanyalah masalah waktu, sebelum akhirnya kepemimpinan Taliban runtuh,” lanjut Ghani pongah.
Dia dan panglima senior lainnya memperkirakan operasi dapat tetap berlangsung dua atau tiga bulan mendatang. (Althaf/arrahmah.com)