ARSAL (Arrahmah.com) – Tentara boneka Libanon melakukan perburuan besar di pinggiran kota Arsal pada Rabu (30/4/2014) malam setelah sebuah serangan mengejutkan di mana militer Libanon mengklaim bahwa lima tentara terluka.
Operasi pencarian diluncurkan setelah sekelompok orang bersenjata menyerang unit militer di dekat perbatasan dengan Suriah.
Unit ini melewati wilayah Rahwa di pinggiran Arsal ketika puluhan orang bersenjata yang sudah tersebar di seluruh daerah mulai menembaki mereka, ujar sumber keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya seperti dilaporkan Daily Star.
Tentara Libanon merespon serangan dan pertempuran pun pecah selama berjam-jam. Tidak ada laporan yang pasti mengenai korban dalam pertempuran ini.
Sumber keamanan mengatakan kepada Daily Star bahwa patroli militer pertama mencoba untuk menarik diri dari pertempuran, namun beberapa tentara terluka dalam baku tembak tersebut.
Tentara bantuan dan helikopter tiba di tempat kejadian untuk membantu patroli yang menjadi target serangan dan melancarkan serangan bom di daerah di mana mereka mengklaim orang-orang bersenjata dikerahkan.
Tank dan kendaraan lapis baja juga dikerahkan untuk melakukan operasi perburuan.
Helikopter tentara rezim Nushairiyah Suriah juga ikut campur dalam operasi ini, mereka bekerja sama dengan tentara Libanon untuk melakukan pencarian.
Pertempuran berlangsung hingga pukul 5.00 waktu setempat pada Kamis (1/5). Pihak militer Libanon mengatakan bahwa tak satu pun dari penyerang yang berhasil ditahan dan mengklaim bahwa mereka melarikan diri ke lokasi yang tidak diketahui, meskipun NNA melaporkan bahwa empat warga Suriah telah ditangkap dalam operasi tersebut.
Sebuah kelompok perlawanan Libanon yang menamai dirinya Liwaa Ahrar al-Sunna, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan bahwa mereka menargetkan tentara salib.
“Mujahidin kami menimbulkan kerugian besar pada tentara Salib,” ujar kelompok tersebut dalam pernyataan yang dirilis oleh sebuah akun Twitter. Akun tersebut sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di kota-kota yang dikuasai oleh militan Syi’ah “Hizbullah”.
Kelompok ini juga menyatakan bahwa militer Libanon telah bekerja sama dengan “Hizbullah” dan mendukung pasukan rezim Nushairiyah pimpinan Bashar al-Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)