NARATHIWAT (Arrahmah.com) – Militer kafir Thailand menolak tuduhan yang menunjuk pada mereka terkait serangan mematikan di sebuah mesjid pada Senin (8/6) lalu dan menyalahkan mujahidin atas serangan tersebut.
Enam orang bersenjata yang menutup wajah mereka melancarkan tembakan membabi buta di sebuah mesjid di desa Ibaye, provinsi Narathiwat, selatan Thailand, usai ummat Islam di wilayah tersebut melaksanakan ibadah sholat Isya. Sedikitnya 11 muslim gugur dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Otoritas Thailand tanpa melakukan investigasi menyatakan di hadapan media bahwa “militan” bertanggungjawab atas serangan tersebut, namun masyarakat lokal membela mujahidin dan mengatakan mujahidin tidak akan menyerang saudara Muslim mereka.
Peristiwa serupa pernah terjadi dan setelah diselidiki ternyata dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata yang mendapat dukungan dari militer kafir Thailand. Namun otoritas Thailand tidak menarik mundur tentaranya yang disebar di wilayah selatan Thailand, bahkan meningkatkan operasi militer di sana.
Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva berjanji pada Selasa (9/6) bahwa pihaknya akan melakukan investigasi terkait peristiwa yang menimpa masyarakat Muslim di selatan Thailand.
“Pemerintah secepatnya akan mengungkap siapa di balik serangan tersebut,” ujarnya.
“Serangan di sebuah mesjid bukanlah ‘gaya’ para ‘militan’,” ujar penduduk lokal. (haninmazaya/arrahmah.com)