KHAN YOUNIS (Arrahmah.id) – Militer “Israel” mengklaim pada Rabu malam (6/12/2023) bahwa pasukannya di Gaza beroperasi “di jantung Khan Younis” untuk pertama kalinya.
Dikatakan bahwa tentara “tiba di pusat Khan Younis dan memulai serangan yang ditargetkan di jantung kota,” yang diidentifikasi sebagai simbol pemerintahan militer dan administrasi Hamas.
“Para tentara menghabisi para ‘teroris’, menghancurkan infrastruktur ‘teroris’ dan menemukan senjata,” klaim pernyataan itu, seperti dilansir Al Arabiya.
“Kami hancur,” kata seorang warga setempat, Amal Mahdi, yang selamat dari serangan “Israel” semalam di Khan Younis. “Kami membutuhkan seseorang untuk mencarikan solusi agar kami bisa keluar dari situasi ini.”
Sebagian besar wilayah utara Gaza telah menjadi puing-puing akibat pertempuran sengit dan pengeboman, membuat 1,9 juta orang mengungsi menurut data PBB.
Dengan “Israel” yang kini berfokus pada wilayah selatan, jalan-jalan di Khan Younis hampir kosong pada Rabu pagi saat penduduk mencari perlindungan dari penembakan dan tembakan artileri, wartawan AFP melaporkan, sementara korban tewas dan terluka terus berdatangan ke rumah sakit di kota itu.
Jumlah korban terbaru dari kantor media pemerintah Hamas mengatakan 16.248 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah terbunuh.
“Kami juga ingin perang ini berakhir,” kata juru bicara otoritas pendudukan “Israel”, Eylon Levy kepada para wartawan.
“Israel” telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan 138 sandera yang masih ditahan di Gaza setelah sejumlah sandera dibebaskan selama gencatan senjata yang berlangsung singkat.
“Seluruh bagian utara Jalur Gaza tidak memiliki layanan kesehatan,” kata Munir al-Bursh, direktur kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
Dengan upaya mediasi yang tampaknya terhenti sejak gagalnya gencatan senjata pada Jumat, kepala hak asasi manusia PBB memohon agar gencatan senjata segera dilakukan dan para sandera dibebaskan.
“Warga Palestina di Gaza hidup dalam kengerian yang sangat mendalam,” kata Volker Turk dalam sebuah konferensi pers.
“Warga sipil di Gaza terus dibombardir tanpa henti oleh ‘Israel’ dan dihukum secara kolektif. Saya menyerukan penghentian permusuhan yang mendesak,” katanya.
Sumber-sumber di Hamas dan Jihad Islam, kelompok militan Palestina lainnya, mengatakan kepada AFP bahwa para pejuang mereka bertempur melawan pasukan “Israel” pada Rabu pagi dalam upaya untuk mencegah mereka masuk ke Khan Younis.
Kantor media Hamas mengatakan puluhan orang tewas dan terluka dalam serangan berat di sebelah timur kota itu. (haninmazaya/arrahmah.id)