Israel (arrahmah) – Dinas Intelijen Dalam Negeri Israel, Shabak berbangga atas aksi pembunuhan serdadunya yang menewaskan 1000 lebih warga Palestina di Jalur Gaza dalam tempo dua tahun.
Dalam laporan resmi Badan Intelijen Israel, yang dibacakanYuval Diskin selaku Kepalanya mengatakan hal tersebut dalam sidang pekanan Kabinet Olmert siang tadi (13/1) di Al-Quds terjajah.
Ia mengatakan, Dinas Keamanan Israel beserta militernya telah mampu membunuh 1000 an warga Palestina yang tinggal di Gaza dalam selang waktu dua tahun. 50 % nya adalah kelompok perlawanan Palestina, ungkapnya.
Namun dalam pada itu, Yuva Dikhtir, salah seorang menteri di pemerintahan Olmert ini mendorong militernya agar lebih meningkatkan aksi biadabnya di Jalur Gaza terutama dalam rangka memerangi kelompok mujahidin yang telah mengembangkan kemampuan militernya.
Dikhtir menambahkan, pemerintah Israel mesti meningkatkan kembali kemampuan militernya dalam memerangi bibit militerisasi di Gaza serta terus melakukan penyerangan terhadap kantong-kantong perlawanan Palestina.
Diskhtir tidak puas dengan eskalasi penyerangan akhir-akhir yang baru menewaskan puluhan rakyat Palestina saja. Bahkan kalau bisa disertai dengan pengusiran terhadap warga sipil Palestina lainya yang berada di wilayah jajahan 48, untuk membalas serangan roket perlawanan, tukasnya.
Menteri Israel ini mengungkapkan, sebanyak 3000 warga Israel yang tinggal di permukiman Sederot hari ini telah mengungsi, meninggalkan tempat tinggalnya masing-masing, akibat serangan roket perlawanan yang bertubi-tubi ke kota tersebut. Oleh karena itu, ia meminta serdadu Israel pun harus mengusir warga Palestina yang masih tinggal di wilayah jajahan 48, ungkapnya.