ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Saat menghadapi peningkatan anti-Amerika di Pakistan, tentara AS dengan percaya diri ingin mengirimkan sebuah unit untuk “melindungi” nuklir Pakistan.
Unit ini akan bertanggungjawab mengambilalih nuklir Pakistan jika “militan” mampu memperoleh akses untuk menguasai senjata tersebut, seperti yang dilansir harian Pakistan, The Nation, Minggu (17/1).
Tindakan ini diambil karena militer AS merasa takut akan ancaman serangan yang mungkin terjadi dari dalam negeri Pakistan, tambah laporan tersebut.
“Disana mungkin saja akan ada serangan terhadap basis militer Pakistan yang dijadikan tempat penyimpanan senjata nuklir dan bisa saja terdapat kemungkinan penyusupan yang dilakukan ‘militan’ ke dalam fasilitas militer mereka,” ujar Rolf Mowatt-Larssen, mantan pejabat CIA.
Larssen mengklaim nuklir Pakistan menjadi ancaman terbesar dunia dan AS telah mengambil langkah yang tepat.
Belum ada konfirmasi dari pihak Pakistan mengenai hal ini. Namun terdapat laporan yang mengatakan bahwa AS telah mendapat persetujuan Pakistan.
Nuklir Pakistan sangat ditakuti AS akan berpindah ke tangan “militan”.
Di tahun 2007, mujahidin menyerang fasilitas militer di Sargogha, dan Kamra, tempat penyimpanan senjata nuklir. Di tahun 2008, mereka kembali menyerang fasilitas militer di Punjab. (haninmazaya/ptv/arrahmah.com)