MALI (Arrahmah.com) – Tiga tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terluka parah dalam serangan roket di pangkalan militer Mali bagian utara.
Olivier Salgado, juru bicara misi penjaga perdamaian PBB di negara Afrika Barat, MINUSMA, mengatakan serangan Ahad (25/4/2021)terjadi di sebuah pangkalan di Tessalit.
Pangkalan ini diketahui menampung tentara Mali, penjaga perdamaian PBB,dan pasukan Prancis.
“Tiga penjaga perdamaian “terluka parah” dalam serangan itu,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera (26/4).
Seorang pemimpin suku Tessalit, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa kamp itu terkena tembakan roket.
“Situasi saat ini sudah mulai tenang dan terkendali,” ungkapnya.
Prancis turun tangan untuk membantu memerangi militan, tetapi para pejuang militan berpencar dan berkumpul kembali.
Mereka melakukan serangkaian penyerangan ke Mali bagian tengah pada 2015 dan kemudian ke negara tetangga, Niger dan Burkina Faso.
Pertama kali didirikan pada 2013, MINUSMA yang berkekuatan 13.000 orang telah menyumbang salah satu korban tewas tertinggi dari setiap misi dalam sejarah penjaga perdamaian PBB.
Menurut statistik PBB, lebih dari 130 personilnya telah tewas akibat tindakan permusuhan, termasuk dalam enam tahun ini, dari total sekitar 230 kematian sejak misi dimulai.
Awal April ini, empat penjaga perdamaian PBB tewas dan beberapa lainnya cedera setelah militan menyerang markas mereka di kota utara Aguelhok.
Pada bulan Maret lalu, sekitar 100 pejuang bersenjata berat di truk pick-up dan sepeda motor menyerang sebuah pos militer di Tessit, menewaskan sedikitnya 33 tentara dan 20 pejuang pemberontak.
Sementara itu, sembilan tentara tewas dan sembilan lainnya luka-luka dalam serangan Februari di dekat pusat kota Bandiagara.
Serangan militan di Mali tengah biasanya melibatkan bom pinggir jalan atau serangan tabrak lari pada sepeda motor atau truk pick-up. (hanoum/arrahmah.com)