SOPORE (Arrahmah.id) — Dua tersangka kelompok militan tewas di Kashmir yang dikelola India dalam baku tembak, kata polisi pada Jumat (26/4/2024). Ini adalah bentrokan terbaru antara militan dan pasukan keamanan di wilayah yang disengketakan sewaktu pemilu nasional sedang berlangsung.
Dilansir VOA (26/4), baku tembak terjadi Kamis malam di kota Sopore di wilayah utara, ketika polisi dan tentara mengepung suatu daerah setelah menerima informasi tentang kehadiran militan bersenjata.
Seorang polisi mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dua jenazah militan berada di lokasi bentrokan. Dia berbicara tanpa menyebut namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Dua tentara dan seorang warga sipil juga mengalami luka tembak, tambah petugas itu.
Kashmir telah terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan kedua negara pada tahun 1947, dan keduanya mengklaim sepenuhnya wilayah dataran tinggi tersebut tetapi mengelola bagiannya secara terpisah.
Kelompok militan telah melancarkan pemberontakan di Kashmir yang dikuasai India sejak tahun 1989, menuntut kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan. Konflik tersebut telah menyebabkan puluhan ribu warga sipil, tentara dan militan tewas.
Kekerasan telah menurun drastis sejak tahun 2019, ketika pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mencabut otonomi terbatas di wilayah tersebut dan meningkatkan tindakan keras keamanan.
Baku tembak pada Kamis terjadi dua hari setelah tentara bentrok dengan tersangka pemberontak yang jumlahnya tidak diketahui di kawasan hutan Bandipore, tidak jauh dari Sopore, kata polisi.
Media lokal melaporkan dua tentara terluka dalam baku tembak itu, dan para militan kemungkinan besar melarikan diri ke hutan.
Awal bulan ini seorang pemberontak lokal tewas dalam bentrokan dengan tentara di lembah Kashmir Selatan.
Bentrokan terbaru ini terjadi saat kampanye untuk pemilu nasional India yang berlangsung selama enam minggu, hingga Juni. (hanoum/arrahmah.id)