ABUJA (Arrahmah.id) — Kelompok militan Islamic State West Africa PRovience (ISWAP) mengaku bertanggung jawab atas upaya gagal membunuh Presiden Nigeria Muhammadu Buhari, yang mereka sebut sebagai tiran murtad.
Dilansir APA News (3/1/2023), sebuah ledakan terjadi di Adavi, Okene, 268 kilometer barat daya ibukota Nigeria, menewaskan empat orang. Serangan itu dilakukan ISWAP untuk membunuh Presiden Muhammadu Buhari yang berkuasa sejak 2015.
Pemimpin Nigeria itu seharusnya berada di lokasi kejadian namun pengeboman mobil yang akan membunuhnya terjadi 30 menit sebelum dia tiba di lokasi.
Buhari kala itu masih meresmikan sebuah rumah sakit yang berjarak kurang dari satu mil dari istana emir, Ado Ibrahim.
Operasi tersebut meleset dari tujuannya karena alasan yang berkaitan dengan intelijen, kata Wassim Nasr, seorang spesialis dalam kelompok jihadis.
Wartawan France24 percaya bahwa “yang terpenting di sini adalah kemampuan para jihadis untuk mempersiapkan dan menyusupkan bom mobil” di daerah ini, bertepatan dengan kunjungan presiden Nigeria.
Tomasz Rolbiecki menunjukkan bahwa penggunaan bom mobil dalam operasi ini berarti ISWAP mampu melancarkan serangan skala besar.
“Sel Kogi yang baru aktif beberapa bulan sudah mampu menyiapkan mobil peledak dan langsung menyasar presiden Nigeria, yang jelas merupakan peningkatan kekuatan di luar zona nyamannya di Borno,” kata Damien Ferre, Direktur Analisis Jihad. (hanoum/arrahmah.id)