OUAGADOUGOU (Arrahmah.id) — Sekitar 40 orang tewas dalam dugaan serangan kelompok militan Islam di Burkina Faso. Mereka yang tewas merupakan warga sipil yang menjadi sukarelawan dan tentara.
“Di wilayah utara Sahel, sekitar 25 orang tewas dalam dua serangan pada Sabtu, termasuk 13 anggota sukarelawan milisi VDP,” kata seorang pemimpin pasukan seperti dilansir dari AFP (17/5/2022).
“Satu terjadi di Guessel, di mana sekitar 20 orang, termasuk delapan VDP tewas, sementara yang lain terjadi di Markoye, di mana lima sukarelawan dan satu warga sipil tewas,” tambahnya.
Korban tewas akibat serangan ini juga ada di Kompienga, dekat perbatasan tenggara Burkina Faso dengan Togo dan Benin. Tercatat ada sekitar 15 orang tewas di Namouyouri pada Sabtu (14/5) ketika konvoi mereka diserang saat berada di bawah pengawalan VDP.
Seorang penduduk setempat mengatakan tiga sukarelawan VDP juga tewas dalam serangan ini dan meminta bantuan untuk yang terluka. Dalam serangan lain Sabtu malam, penyerang melakukan serangan terkoordinasi terhadap pos polisi dan polisi di Faramana, dekat perbatasan dengan Mali, yang menyebabkan dua orang terluka.
Untuk diketahui, Burkina Faso telah digempur oleh serangan militan Islam sejak 2015, ketika gerilyawan mulai meningkatkan serangan lintas perbatasan dari Mali. Lebih dari 2.000 orang tewas dan hampir dua juta meninggalkan rumah mereka.
Pasukan pemberontak yang marah karena kekalahan yang meningkat, menggulingkan presiden terpilih Roch Marc Christian Kabore pada Januari. Orang kuat baru, Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba mengatakan menangani kekerasan dan memulihkan keamanan adalah prioritas utamanya.
Setelah beberapa minggu relatif tenang setelah kudeta, serangan kelompok militan kembali terjadi dan sejumlah warga sipil dan anggota pasukan keamanan tewas. Beberapa kerugian terberat telah diderita oleh Relawan untuk Pertahanan Tanah Air (VDP), pasukan tambahan sipil yang dibentuk pada Desember 2019 untuk mengambil alih beberapa tugas keamanan dasar dari tentara. (hanoum/arrahmah.id)