TEPI BARAT (Arrahmah.id) — Militer Israel bertempur selama 6 jam untuk mengepung seorang pemuda Palestina yang baru bebas dari penjara karena menjadi bagian dari kelompok militan Islamic State (ISIS) di Abu Dis, Tepi Barat, pada Ahad (5/11/2023).
Dilansir AFP (5/11), Otoritas Umum Urusan Sipil Palestina membenarkan bahwa Nabil Halabiya telah dikepung karena melakukan penyerangan pada militer Israel di daerah tersebut.
Nabil melakukan penyerangan dan bertempur sendirian setelah 2 bulan keluar dari penjara, menurut Al Jumhur (5/11).
Israel sebelumnya telah mengeluarkan perintah untuk memenjarakan kembali pemuda ini, namun ia berhasil melarikan diri dan terus bermanuver dengan pasukan Israel.
Pasca penyerangan yang dilakukan Nabil, dia kemudian terdesak di rumahnya di wilayah Yerusalem Timur. Tak ingin kecolongan lagi, pasukan Israel menggunakan peluncur tank untuk menghancurkan rumahnya, namun pemuda tersebut terus melawan mereka, hingga akhirnya dia dia tewas.
Pengacara Bassam Bahr, Ketua Komite Pertahanan Abu Dis, menjelaskan kepada Ma’an News (5/11), bahwa militer Israel menembakan 2 peluru meriam dari tank mereka. Setelah itu menembakkan ratusan peluru ke rumah Nabil hingga buldoser membawa jenazah Nabil karena khawatir ada bom.
Bahr menambahkan bahwa Nabil memilik 2 kewarganegaraan, satu lagi warga negara Rusia. Dalam beberapa waktu terakhir, puluhan anggota keluarga serta kerabatnya telah ditangkap Israel sebagai upaya untuk menekannya agar mau menyerahkan dirinya.
Dalam pengepungan yang heroik itu, tiga orang ikut tewas ketika Israel mencoba menangkap Nabil.
“Mereka yang syahid adalah Musa Zaarour (22) dan Ahmed Afana (20) dari kota Abu Dis (timur Yerusalem) serta Ahmed Dababasa (22) dari Nuba, barat laut Hebron,” ungkap Kementerian Kesehatan Palestina, dikutip dari France24. (hanoum/arrahmah.id)