DAMASKUS (Arrahmah.com) – Perwira militer Suriah, kolonel Abdul Karim Nabhan mengakui bahwa milisi Syi’ah Shabihah pro rezim Suriah menculik para wanita sipil untuk memberikan tekanan terhadap keluarga mereka yang pro-revolusi.
Pengakuan perwira militer Suriah ini diambil dengan video yang beredar luas di internet. Dalam video tersebut, Nabhan mengangkat kartu identitasnya dan seseorang yang berada di belakang kamera video mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya.
Dalam keterangannya, Nabhan mengatakan: Milisi Shabihah menculik para gadis saat mereka bekerja di ladang, karena mereka mengetahui rakyat Suriah sangat kuat menjaga kehormatannya. Milisi Shabihah berusaha mengntimidasi penduduk sipil dengan cara menculik anak-anak perempuan mereka.”
Selama wawancara singkat berlangsung, sesekali terdengar suara rentetan tembakan. Ketika ditanya, Nabhan menjawab: “Ini adalah tembakan milisi Shabihah.”
Kantor berita resmi Suriah pada bulan lalu memberitakan bahwa sekelompok pria bersenjata menculik pensiunan perwira militer, Abdul Karim Nabhan, saat ia berada di distrik Bab Hud, propinsi Himsa.
Dewan Umum Revolusi Suriah dalam laporan terakhirnya menyebutkan berdasarkan pendataan sejak awal revolusi Suriah sampai tanggal 14 Januari 2012, jumlah korban syuhada’ sipil yang gugur oleh peluru rezim Suriah sebanyak 6275 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 286 gugur akibat penyiksaan keji aparat rezim. Jumlah korban gugur di kalangan anak-anak mencapai angka 419 orang, dengan perincian 73 anak perempuan dan 346 anak laki-laki. Sebanyak 107 korban gugur berusia kurang dari sepuluh tahun.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)