TIKRIT (Arrahmah.com) – Milisi Syi’ah Irak yang membantu pasukan rezim Syi’ah Irak merebut kembali Tikrit dari tangan Daulah Islam (ISIS/IS) sedang ditarik keluar dari kota di tengah laporan tentang kekerasan dan penjarahan yang mereka lakukan.
Milisi Syi’ah mengklaim telah merebut kota itu kembali selama seminggu terakhir dan membebaskannya. Namun warga setempat mengatakan milisi telah melakukan pencurian dan mengobrak-abrik gedung-gedung pemerintahan.
Perdana Menteri rezim Irak, Haider al-Abadi mengklaim telah memerintahkan penangkapan siapapun yang tertangkap melakukan penjarahan, namun laporan menunjukkan tindakan paramiliter pro-rezim telah melampaui pencurian.
Ahmed al-Kraim, kepala dewan kota provinsi Salahuddin mengatakan bahwa massa telah membakar habis ratusan rumah, lansir BBC pada Sabtu (4/4/2015).
Pejabat rezim berupaya melakukan pembelaan terhadap milisi bersenjata dan tentara mereka dengan menuduh pejuang suku setempat yang melakukan kekerasan dan penjarahan.
Serangan untuk merebut kembali kota Tikrit dari tangan ISIS oleh tentara dan milisi Syi’ah pro-rezim diluncurkan pada 2 Maret dengan melibatkan sekitar 30.000 pasukan, dua pertiga dari mereka berasal dari milisi Hasid Shaabi, kekuatan yang didukung oleh Iran.
Operasi ini juga dikoordinasikan oleh penasehat militer Iran yang dipimpin oleh Jenderal Qasem Soleimani. (haninmazaya/arrahmah.com)