SHAN’A (Arrahmah.com) – Koresponden Al-Jazeera melaporkan milisi Syiah Houtsi Yaman menduduki stasiun TV Yaman dan menghentikan siarannya pada Sabtu (20/9/2014). Pasukan rezim boneka Yaman telah ditarik mundur dari stasiun TV Yaman. Koresponden Al-Jazeera mengutip pernyataan pemimpin milisi Syiah Houtsi, “Kami telah menguasai gedung stasiun TV Yaman dan pasukan nasional yang menjaganya telah menyerah kepada kami.”
Sebelumnya koresponden Al-Jazeera melaporkan sejumlah orang tewas dan cedera oleh bombardir massif milisi Syiah Houtsi terhadap gedung stasiun TV Yaman. Beberapa bagian gedung stasiun TV Yaman terbakar dan mengalami kerusakan akibat serangan tersebut. Presiden boneka Yaman Abdu Rabbi Manshur Hadi mengatakan masuknya milisi Houtsu adalah “serangan terhadap ibukota Shan’a”. Ia menyerukan kepada rakyat untuk berdiri di barisannya dan mempertahankan ibukota Shan’a.
Para pengamat dan aktivis media menyerukan kepada Menteri Pertahanan Yaman untuk segera mengirim pasukan bantuan setelah milisi Syiah Houtsi mengepung gedung stasiun TV Yaman dan menyandera para karyawan dan petugas medis.
Kepala Direktorat Stasiun TV Pemerintah Yaman, Husain Basalim, mengatakan tiga gedung stasiun TV Pemerintah Yaman mendapat bombardir massif milisi Syiah Houtsi dari empat arah. Sedikitnya 300 pegawai stasiun TV Pemerintah Yaman disandera oleh milisi Syiah Houtsi di dalam gedung, di tengah berita tentang korban cedera dari kalangan pegawai.
Di sisi lain, sedikitnya satu orang tewas dan tiga lainnya cedera dalam bombardir terhadap Rumah Sakit Shan’a, yang menjadi ajang pertempuran sengit sejak Sabtu pagi antara milisi Syiah Houtsi dan pasukan nasional Yaman. Delapan anggota milisi Syiah dilaporkan tewas dalam pertempuran tersebut.
Sumber pada manajemen Rumah Sakit Azal yang terletak di jalan raya enam puluh, Shan’a, mengatakan sebuah tembakan mortir menghantam satu bagian dari bangunan rumah sakit, menewaskan seorang pasien dan mencederai tiga lainnya.
Sejak Sabtu pagi milisi Syiah Houtsi membombardir secara massif gedung stasiun TV pemerintah dan pangkalan militer VI. Ribuan penduduk ibukota Shan’a memilih untuk mengungsi ditengah raungan mobil-mobil ambulance di jalanan ibukota Shan’a.
Milisi Syiah Houtsi Yaman mendapatkan dukungan militer, ekonomi dan politik dari rezim Syiah Iran. Gerakan pemberontak dan teroris Syiah Yaman ini “dibiarkan” saja oleh rezim boneka Yaman, yang memfokuskan diri bekerja sama dengan salibis Amerika dalam memerangi mujahidin AQAP di Yaman selatan dan Yaman timur.
(muhib al majdi/arrahmah.com)