SHO’DAH (Arrahmah.com) – Juru bicara kelompok Salafi Yaman di distrik Damaj, Abu Ismail, menjelaskan bahwa obat-obatan dan bahan makanan yang dibawa oleh kendaraan Palang Merah telah ditahan dan dirampas oleh milisi Syiah Houtsi. Milisi Syiah Houtsi telah memblokade total dan menyerang kaum muslimin Damaj selama 50an hari dengan persenjataan berat.
Palang Merah hanya diperbolehkan oleh milisi Syiah Houtsi untuk membawa obat merah dan kapas kepada kaum muslimin Damaj. Sementara seluruh obat-obatan yang lain dan bahan makanan telah dirampas oleh milisi Syiah dukungan Yaman tersebut. Padahal sebagian besar korban di pihak kaum muslimin Damaj mengalami luka serius akibat tembakan sniper, mortar, dan roket milisi Syiah. Mereka memerlukan banyak dokter, operasi bedah, dan obat-obatan yang layak.
Organisasi Palang Merah dan Pengawas HAM telah melakukan diplomasi untuk membawa para korban luka ke rumah sakit As-Salam di ibukota propinsi Sho’dah. Milisi Syiah hanya memperbolehan enam korban dibawa ke rumah sakit As-Salam. Puluhan korban luka berat di pihak kaum muslimin Damaj tetap dihalangi untuk dibawa ke rumah sakit, sehingga jumlah korban syahid masih sangat mungkin terus bertambah.
Sementara itu, tembakan sniper dan meriam anti pesawat (anti air-craft) milisi Syiah Houtsi terus menghujani para mahasiswa Ma’had Darul Hadits Damaj dan penduduk muslim Damaj. Dalam serangan Sabtu sore (3/12/2011) seorang mahasiswa asal Sudan dan Libya mengalami luka tembak yang serius. Kebiadaban kelompok Syiah terhadap kaum muslimin ahlus sunnah sudah terjadi sepanjang sejarah. Jika baru berbentuk milisi saja kebiadaban mereka telah seperti ini, tak heran apabila negara Syiah Imamiyah Iran ‘menggerus’ 75 % ahlus sunnah Iran sehingga kini menjadi warga minoritas yang hanya berjumlah 25 % saja. Pemenjaraan, pembunuhan, dan penyiksaan terhadap ahlus sunnah sudah menjadi kewajiban menurut keyakinan agama Syiah Imamiyah.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)