IDLIB (Arrahmah.com) – Milisi Kurdi (PYD) melarang pengiriman bahan bakar dari menyeberang ke daerah yang dikuasai oleh pejuang Suriah di pedesaan Idlib dan Aleppo yang menyebabkan meningkatnya harga bahan bakar. Satu barel diesel mencapai 91.000 Pound Suriah sementara bensin mencapai 155.000 Pound Suriah.
Seorang komandan lapangan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) mengatakan PYD melarang masuknya pengiriman, bersamaan dengan penembak jitu PYD yang menargetkan warga sipil di jalan Kastilou di Aleppo, satu-satunya jalan yang menghubungkan antara kota Aleppo dengan pedesaan barat Aleppo dan provinsi Idlib, lansir Zaman Alwasl pada Kamis (19/5/2016).
Pejabat otoritas sipil di pedesaan barat Aleppo, Ibrahim Shihab Al-Deen mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa otoritas memiliki alternatif untuk memotong penggunaan bahan bakar di daerah oposisi termasuk memanfaatkan energi surya dan pilihan lain yang tersedia.
Kepala Dewan Lokal di Dar Izzeh, Marwan Al-Hilou mengatakan kepada Zaman Alwasl pada milisi Kurdi telah menahan lebih dari 400 pengiriman bahan bakar dan mereka menggunakannya untuk bernegosiasi, minyak diganti dengan makanan. Ini menyebabkan krisis bahan bakar di daerah yang dikuasai oposisi.
Sementara itu seorang petinggi Kurdi dari Efrin berbicara dengan syarat anonim terkait pelarangan pengiriman bahan bakar adalah untuk melaksanakan blokade untuk apa yang ia sebut sebagai “faksi ekstrimis” di kota. Menurut klaimnya, faksi-faksi tersebut berulang kali melarang masuknya pengiriman makanan serta membom kota Jandarees yang berdekatan dengan Atma di perbatasan. (haninmazaya/arrahmah.com)