AFRIN (Arrahmah.com) – Kelompok teroris YPG (Kurdi) telah menewaskan dua warga sipil, termasuk satu anak, dan melukai 10 lainnya dalam serangan roket di provinsi Afrin Suriah utara pada Kamis (15/7/2021).
“Pada hari-hari yang menyedihkan & kejam seperti hari ini, tidak ada kata-kata yang menggambarkan tragedi mengerikan yang dihadapi warga sipil, dan banyak pertanyaan yang harus dijawab dunia. Berapa banyak lagi yang akan mati? Apa yang mereka lakukan untuk mendapatkan nasib ini?” tulis kelompok pertahanan sipil Suriah White Helmets di Twitter, seperti dilansir Zaman Alwasl (16/7).
Teroris menembakkan tujuh roket ke pusat Afrin, menurut laporan awal. Roket juga menyebabkan kerusakan properti ketika beberapa rumah dihantam.
Provinsi Afrin barat laut terbebas dari unsur teroris berkat Operasi Perisai Eufrat Turki, tetapi YPG/PKK mempertahankan pendudukannya di distrik Tal Rifaat meskipun seharusnya mengungsi sesuai dengan kesepakatan antara Turki dan Rusia pada 22 Oktober 2019. Kelompok teroris terus menargetkan Afrin tengah.
Didukung oleh Tentara Nasional Suriah, Turki melakukan Operasi Ranting Zaitun pada 20 Januari 2018, untuk menyelamatkan Afrin dari kelompok teroris YPG/PKK dan membersihkan distrik tersebut dari unsur teror pada 18 Maret.
Sejak 2016, Turki telah meluncurkan trio operasi anti-teror yang berhasil melintasi perbatasannya di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan untuk memungkinkan penyelesaian damai penduduk: Perisai Eufrat pada 2016, Cabang Zaitun pada 2018 dan Mata Air Perdamaian di 2019.
Ankara menganggap YPG, yang didukung oleh koalisi anti-ISIS yang dipimpin AS sebagai ancaman keamanan nasional yang serius dan memiliki keterkaitan dengan PKK yang dilarang di Turki. (haninmazaya/arrahmah.com)