RIYADH (Arrahmah.com) – Serangan pesawat tak berawak yang diklaim oleh pemberontak Houtsi Yaman telah memicu kebakaran di ladang minyak dan gas Saudi yang berada di daerah terpencil.
Perusahaan energi raksasa milik negara Saudi, Aramco, mengatakan serangan tersebut tidak menyebabkan korban atau gangguan pada produksi.
“Tim respons Aramco Saudi berhasil mengendalikan kebakaran tersebut pagi ini di fasilitas minyak dan gas alam Shaybah,” kata raksasa energi itu, Sabtu (17/8/2019), lansir Al Jazeera.
“Tidak ada cedera dan tidak ada gangguan pada operasi minyak Saudi Aramco,” lanjutnya.
Seorang juru bicara militer Houths mengatakan pada Sabtu (17/8) bahwa kelompok itu menargetkan ladang minyak Shaybah dengan 10 drone.
Houtsi telah melakukan serangkaian serangan rudal dan drone lintas-perbatasan yang menargetkan pangkalan udara Saudi dan fasilitas lainnya dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan serangan terbaru dilakukan pada pukul 03.20 waktu setempat oleh “drone yang terjebak”. Arab Saudi “dengan keras mengutuk” serangan terhadap Shaybah, yang merupakan fasilitas vital..
“Tindakan ini tidak hanya ditujukan pada Arab Saudi tetapi juga terhadap ekonomi global,” tambahnya.
Shaybah, yang memproduksi sekitar satu juta barel minyak mentah per hari, terletak lebih dari 1.000 kilometer dari wilayah yang dikuasai Houtsi di Yaman barat laut.
(ameera/arrahmah.com)