IRAK (Arrahmah.com) – Arrahmah.com memperoleh sebuah video rekaman baru berisi kekejaman mengerikan yang menurut MEMO menunjukkan prilaku biadab milisi Syiah berseragam tentara Irak terhadap seorang bocah Sunni tak berdosa yang mereka klaim sebagai anak Daesh atau ISIS.
Para pelaku biadab itu menyiksa dan menyeret bocah malang tersebut di padang gurun sebelum menempatkannya di depan sebuah tank lalu menembakinya dan melindas tubuhnya.
Insiden tak berprikemanusiaan itu terjadi selama operasi Irak yang sedang berlangsung untuk merebut kembali Mosul dari militan “Daulah Islamiyah” atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS.
Dalam rekaman itu sejumlah orang berseragam tentara Irak terlihat mempermainkan seorang anak yang terkapar di tanah dengan wajah yang jelas menunjukkan ketakutan yang sangat. Anak yang kemudian oleh aktivis setempat diketahui bernama Muhammad Ali Al-Hadidi itu sempat terlihat berusaha membela diri, namun sia-sia.
Muhammad kemudian diseret di atas pasir gurun sebelum dilempar ke depan sebuah tank Irak buatan AS di mana para milisi biadab itu meneriakkan penghinaan sektarian terhadap Muhammad yang seorang bocah Muslim Sunni. Tubuh Muhammad dibaringkan lurus di depan tank, kepalanya ditempatkan tepat di depan salah satu trek tank, laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Para pengecut itu kemuduian menembakkan sekitar 6 peluru ke tubuhnya yang sudah tak berdaya itu, sebelum memerintah sopir tank untuk melindas Muhammad sambil berkata, “Rekam aku! Rekam aku!”
Menyiksa, membunuh, melukai dan memutilasi anak-anak selama perang jelas merupakan kejahatan perang, pelanggaran hukum humaniter internasional dan pelanggaran hak-hak anak.
Milisi Syiah menyusup ke dalam barisan Tentara Irak
Dalam upaya untuk meredakan kekhawatiran tentang kekejaman sektarian dan kejahatan perang yang dilakukan terhadap penduduk Muslim Sunni di Mosul, Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi telah berulang kali menyatakan bahwa hanya Pasukan Keamanan Irak (ISF) yang akan memasuki kota.
Namun, Angkatan Mobilisasi Populer (PMF) yang didukung Irak sudah ditempatkan dekat Tel Afar, 60 kilometer sebelah barat dari Mosul, dan juga hadir di front timur dan tenggara.
Ahmed Almahmoud, seorang analis dengan organisasi oposisi dan monitoring Irak, Biro Hubungan Luar Negeri – Irak (FRBI), mengatakan kepada MEMO bahwa dalam rekaman tersebut terlihat lencana militer Irak di seragam para pelaku, termasuk lencana yang tampaknya milik Pasukan Khusus Irak.
Para ahli Irak telah berulang kali memperingatkan bahwa ISF telah lama disusupi milisi Syiah yang setia kepada sekutu ideologis Iran bukan dari negara asal mereka. Milisi tersebut, secara terbuka dan ekstensif terhubung dengan Korps Garda Revolusi ‘Islam’ Iran (IRGC), yang terdiri dari para Syiah, yang telah melakukan kekejaman sektarian sejak tahun 2003.
Bukan pertama kalinya anak Sunni dibunuh pasukan Syiah
Rekaman terbaru ini diperoleh setelah kebocoran sebuah rekaman lainnya yang menunjukkan personel ISF dan milisi Syiah sekutu dari PMF – yang jatuh di bawah naungan ISF – menyiksa dan membunuh warga sipil.
Tiga hari setelah operasi terhadap ISIS di Mosul dimulai bulan lalu, MEMO menyampaikan kabar mengenai rekaman tentara Irak sektarian yang menyiksa anak-anak Sunni dengan palu, memukul lutut dan kepala mereka, dan kemudian menjatuhkan beton pada tubuh lemah mereka.
Laporan yang sama termasuk rekaman seorang anak Irak bernama Ihab Muhammad yang dipukuli oleh seorang tentara yang menginterogasinya, hanya karena tentara tidak suka jawaban yang diberi anak itu mengenai di mana keluarga dan sukunya.
Akhir bulan lalu, MEMO juga melaporkan dan mempublikasikan rekaman anak-anak Irak yang dipukuli dan dihina oleh pasukan Baghdad. Dua anak laki-laki sekitar usia 10 tahun ditempatkan ke bagian belakang sebuah truk pickup, para tentara memukuli kepala mereka dan menempatkan sepatu ke punggung mereka. Para tentara biadab itu juga menodongkan senapan barel ke tubuh mereka sambil tertawa-tawa dan berpose untuk berfoto.
Arrahmah.com tidak dapat menampilkan video-video kekejaman milisi Syiah tersebut karena konten video mengandung kekerasan di luar batas. Hasbunallah wa ni’mal wakil, ni’mal maula wa ni’mannasiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
(banan/arrahmah.com)