MINDANAO (Arrahmah.com) – Mujahidin Moro (MILF) menolak tuduhan pihak militer Philipina bahwa anggotanya melakukan pembakaran terhadap desa Dugengen dekat kota Mamasapano di Kepulauan Mindanao pada minggu malam.
Dalam pernyataannya, MILF tidak mengakui bahwa Basit Usman dan Abas Wahab adalah pimpinan MILF. Keduanya sudah dinyatakan keluar dari organisasi.
Seperti dituduhkan sebelumnya, Kelompok militan Muslim, menurut militer, telah membakar satu desa di Filipina Selatan dalam serentetan serangan yang membuat setengah juta orang terlantar.
Enambelas rumah dan tiga bangunan pemerintah termasuk fasilitas kesehatan dibakar di desa Dugengen dekat kota Mamasapano di pulau Mindanao Mminggu malam, kata jurubicara militer Letkol Romeo Brawner, seperti diberitakan oleh AFP. Namun tidak dilaporkan adanya korban jiwa.
Dia mengatakan, para penyerang dipimpin oleh Basit Usman dan Abas Wahab. Pemerintah Amerika Serikat menyediakan hadiah 50.000 dolar untuk informasi yang bisa menahan Usman, yang disebut-sebut sebagai `teroris yang dikenal punya jalinan dengan Jemaah Islamiyah` dan diyakini bertanggungjawab atas pemboman-pemboman mematikan di Mindanao 2006 serta serentetan serangan bom belakangan ini.
Militer mengatakan bahwa pihaknya menganggap Usman dan Wahab sebagai pemimpin Front Pembebasan Islam Moro (MILF), yang perundingan-perundingan perdamaiannya dengan Manila gagal bulan lalu, setelah Mahkamah Agung negara itu menghentikan rancangan perjanjian perdamaian yang bermaksud mengakhiri konflik separatis yang telah berlangsung empat dasawarsa itu.
Pengadilan sementara menyatakan serangkaian serangan mematikan dilakukan oleh MILF terhadap desa-desa Kristen di Mindanao, yang diklaim telah menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan ribu lainnya meninggalkan rumah mereka. (Hanin Mazaya/AFP/SI)