MAGUINDANAO (Arrahmah.com) – MILF meminta angkatan perang pemerintah Philipina (AFP) agar bersikap jujur dalam memaparkan jumlah korban akibat pertempuran yang terjadi di antara mereka dan tidak didistorsikan.
Khaled Musa, Wakil Ketua Divisi Informasi MILF mengatakan AFP sengaja merubah fakta-fakta yang terjadi di lapangan dalam pertempuran besar terakhir di kota Datu Piang dan Mamasapano, pada 26 dan 27 Maret lalu.
“Sebenarnya AFP yang menderita kecelakaan berat, bukan MILF,” ujarnya.
Ia menambahkan, kecelakaan yang dialami MILF hanya dua orang yang syahid (Insya Allah) dan satu yang mengalami luka-luka, sedang di kubu tentara kafir Philipina, mereka kehilangan 21 tentara dan enam di antaranya disandera MILF.
“Kami juga berhasil merampas 7 senjata api berdaya tinggi termasuk satu M-60,” lanjutnya.
“Itu hanyalah imajinasi AFP semata yang memaparkan kepada media bahwa kami kehilangan 23 anggota kami.”
Seorang pejuang, berusia sekitar 20 tahun mengatakan kepada fotografer luwaran bahwa dirinya tidak takut mati.
“Kami kehilangan semuanya, rumah kami, kebun kami, ternak kami, juga keluarga kami di pusat pengungsian. Lalu, mengapa kita takut mati?” ujarnya.
AFP mengklaim bahwa 23 pejuang MILF tewas dalam dua pertempuran terpisah di dua kota di Maguindanao. (Hanin Mazaya/arrahmah/lwrn)