REDMONT (Arrahmah.com) – Microsoft tidak cukup menyengsarakan karyawannya dengan melakukan PHK. Namun yang lebih tragis, raksasa software itu meminta kembali uang pesangon dengan alasan salah hitung.
Pada PHK bulan lalu Microsoft minta 1.400 karyawan untuk mundur dan 3.600 lain di PHK.
Tapi pekan ini Microsoft meminta mantan karyawannya untuk segera mengembalikan uang pesangon karena salah hitung. Salinan surat itu diposting di blog TechCrunch.
“Mohon bayarkan ke Microsoft Corporation dalam jangka waktu 14 hari dengan jumlah seperti tertera di atas ke alamat Payroll Department – Repayments,” tulis Microsft dalam suratnya.
Kesalahan perhitungan itu menjadi mimpi buruk bagi citra Microsoft. Komentar bernada sarkasme muncul dimana-mana. “HAHAHAHAHAHAHAHAHA mereka pati menggunakan Windows Vista hingga semuanya kacau … LOL!”, kata salah satu komentar di blog mengenai produk MIcrosoft yang sering mengalami masalah.
Wakil Presiden Interpret Michael Gartenberg mengatakan meskipun Microsoft punya hak sah utnuk mengklaim itu kembali, tapi ongkos untuk mengembalikan citra akan lebih tinggi.
“Jumlah uang yang dibayarkan memang terjadi kesalahan dan milik Microsoft. Tapi langkah itu menjadi pertanyaan. Sulit dibayangkan Microsoft tidak menyadari hal itu akan diketahui oleh publik. Mengirim surat seperti itu ide yang buruk,” kata Gartenberg.
Microsoft mengambil langkah tegas terhadap kritik seperti itu. Kepala HRD Microsoft Lisa Brummel pada CNET mengatakan telah menghubungi 25 pegawai yang dibayar terlalu besar.
Ada dua kemungkinan berhubungan dengan keluarnya keputusan untuk meminta kembali uang itu. Kemungkinan surat dikirim oleh departemen akuntansi sebagai hal yang rutin, tanpa mempertimbangkan apa yang bakal terjadi pada citra perusahaan. Atau jumlahnya memang sangat besar sehingga Microsoft ngotot untuk meminta kembali meskipun dampaknya akan negatif pada citra perusahaan.
“Meskipun Microsoft belum mengungkapkan jumlah uang yang salah bayar, bahkan meskipun jumlahnya sangat besar Microsoft sebaiknya merelakan pada saat seperti sekarang. Saat ini merupakan momen Microsoft membangun citra, apalagi akan sulit menarik kembali kelebihan pembayaran pada mantan karyawan yang sudah tidak menjadi bagian perusahaan lagi,” kata Gartenberg. (Althaf/inilah)