BEKASI (Arrahmah.id) – Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Bekasi, Jawa Barat kembali menggelar ujian tahfiz Al-Qur’an, pada Sabtu (29/6/2024). Surat Al-Qur’an yang diujikan As-Sajdah ayat 1-20, melanjutkan ujian pada Ahad (23/6/2024) lalu, As-Sajdah ayat 1-11.
Ujian yang diselenggarakan di Masjid Agung Ponpes Nuu Waar AFKN ini ikuti oleh ratusan santri putra.
Pimpinan Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) KH MZ Fadzlan R Garamatan langsung menguji para santri. Para santri tak hanya diuji bacaan hafalan surat saja, tetapi juga diuji secara detail mulai dari jumlah huruf, jumlah kata, jumlah harakat dan lain sebagainya.
“Ada berapa jumlah huruf alif di surat As Sajdah ayat 1 sampai 20? Ada berapa huruf ta? Ada berapa huruf fathah di As Sajdah ayat 1 sampai 20?” tanya Kiai Fadzlan kepada santri asal Jayapura.
Dengan lugas, santri tersebut menjawab dengan benar seluruh pertanyaan Kiai Fadzlan.
Kiai Fadzlan juga meminta setiap peserta ujian membacakan surat As-Sajdah ayat 1-20 layaknya qari internasional.
“Ayo bacakan seperti qari-qari internasional yang akan mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional,” kata Kiai Fadzlan yang dikenal sebagai dai pedalaman Papua.
Ujian tahfiz Al-Qur’an surat As-Sajdah berlangsung selepas shalat Subuh dan diikuti antusias para santri.
Untuk diketahui, Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN menerapkan metode hafalan yang berbeda dengan pesantren lainnya.
“Kita buat formula baru metode dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an,” kata Mudir Ponpes Nuu Waar AFKN, Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA.
Metode ini, lanjut Ustaz Khaliq, santri dituntut mengenal aksara huruf Al-Qur’an. Misalnya dalam surat As-Sajdah ayat 1-11, huruf alif ada berapa jumlahnya. Santri harus tahu.
“Ternyata ada 533 huruf alif pada ayat 1 hingga 11 surat As-Sajdah. Begitu juga huruf-huruf lain,” ujar Ustaz Khaliq.
Kemudian, para santri dalam menghafal satu ayat dibaca 784-841 dengan menghitung atau memperhatikan seluruh huruf hijaiyah pada setiap ayat. Dan memperhatikan atau memahami seluruh harakat, ahkamul mad, ahkamul huruf disetiap ayat. Serta mencari dan menemukan korelasi ayat yang dihafal dengan hadits Nabi sesuai tema ayat.
Kedepan, kata Ustaz Khaliq, akan ditingkatkan terobosan metode baru dalam menghafal Alquran untuk para santri Nuu Waar.
“Harapannya santri berlama-lama dengan Al-Qur’an. Tidak hanya sekadar membaca dan menghafal Al-Qur’an saja. Karena tidak semua penghafal Al-Qur’an tahu jumlah huruf, jumlah harakat per ayat, dan lain-lain,” kata Ustaz Khaliq. (Rafa/arrahmah.id)