BEIJING (Arrahmah.com) – Saluran televisi Cina CCTV telah menarik pertandingan antara Arsenal dan Manchester City dari programnya setelah pemain tengah Mesut Ozil menyatakan dukungannya kepada Muslim Uighur di Xinjiang.
Ozil, seorang Jerman asal Turki, mengutuk tindakan keras Cina terhadap minoritas Muslim di wilayah barat dalam sebuah tweet pada Jumat (13/12/2019), serta mengkritik negara-negara Muslim karena gagal berbicara menentang kebijakan Cina terhadap minoritas Muslim Uighur.
Pertandingan Liga Premier pada Ahad (15/12) di London antara Arsenal dan Manchester City awalnya akan disiarkan langsung oleh saluran olahraga CCTV pada tengah malam Senin (16/12), menurut jadwal yang diterbitkan sebelumnya pada akun resmi Weibo.
Namun, CCTV mengganti pertandingan sesuai jadwalnya dengan pertandingan yang direkam sebelumnya antara Tottenham dan Wolverhampton Wanderers.
“Quran sedang dibakar … Masjid-masjid ditutup … sekolah-sekolah Muslim dilarang … Para ulama dibunuh satu per satu … Saudara-saudara kami secara paksa dikirim ke kamp-kamp,” tulis Ozil dalam bahasa Turki di akun Twitter-nya pada Jumat (13/12), seperti dilansir Al Jazeera.
“Orang-orang Muslim diam. Suara mereka tidak terdengar,” tulisnya dengan latar belakang biru dengan bulan sabit putih.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok hak asasi manusia memperkirakan bahwa antara satu dan dua juta orang, sebagian besar etnis Muslim Uighur, telah ditahan dalam kondisi yang keras di kamp-kamp di Xinjiang sebagai bagian dari apa yang disebut Beijing sebagai kampanye “anti-terorisme”.
Setelah awalnya menyangkal kamp-kamp itu ada, Cina kini mengklaim kamp-kamp tersebut sebagai sekolah kejuruan yang bertujuan meredam daya tarik “ekstremisme” dan kekerasan.
Sementara itu, Arsenal pada Sabtu menjauhkan diri dari komentar Ozil, dengan mengatakan pihaknya “selalu berpegang pada prinsip tidak melibatkan diri dalam politik”. (haninmazaya/arrahmah.com)