JAKARTA (Arrahmah.com) – Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menggelar sumpah mubahalah terkait peristiwa penembakan 6 laskar FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Momen pembacaan sumpah mubahalah itu tanpa dihadiri pihak dari Polda Metro Jaya.
Pembacaan sumpah mubahalah itu disiarkan langsung lewat akun YouTube Neno Warisman Channel.
Pihak keluarga, yang diwakilkan oleh Ustaz Syuhada, membacakan sumpah mubahalah tersebut.
“Pada hari ini siang ini kita dari keluarga yang melakukan mubahalah, sebelum kita mulai kita coba panggil kemungkinan ada dari pihak kepolisian hadir di belakang kita kami persilakan untuk maju ke depan untuk dilakukan acara mubahalah itu. Apabila tidak, maka akan dilakukan mubahalah sepihak,” ujar seorang moderator, sebagaimana disiarkan melalui YouTube Neno Warisman Channel, Rabu (3/3/2021).
Sebelum pembacaan sumpah mubahalah itu dimulai, anggota TP3 Abdullah Hehamahua menyampaikan pernyataannya. Termasuk juga Ustaz Ansufri Idrus Sambo.
Turut hadir dalam pembacaan sumpah mubahalah tersebut antara lain Amien Rais, Neno Warisman, hingga Marwan Batubara.
Setelah Ustaz Sambo menyampaikan pertanyaannya, sumpah mubahalah itu pun dibacakan.
“Demikian mubahalah tanpa kehadiran dari pihak yang merasa diundang. Silakan kalau ada pihak yang bersebelahan, merasa benar datang pada kami datang ingin bermubahalah kami tunggu,” ujar seorang ustaz yang membacakan sumpah mubahalah.
Amien Rais kemudian menyampaikan pernyataan setelah pembacaan sumpah mubahalah.
“Kita mengharapkan mudah-mudahan kami yakin mereka yang tidak datang, sudah kita undang tapi tidak datang maka permintaan kita pada Allah mudah-mudahan-mudahan Allah memberikan laknat bagi mereka,” kata Amien Rais.
Sementara itu, Marwan Batubara menegaskan TP3 akan terus melakukan advokasi berkelanjutan terhadap keluarga korban dan tetap mengingatkan kepada Presiden Joko Widodo agak memperhatikan hal ini.
“Kami sudah kirim surat ke Pak Jokowi, tapi jawaban tak sesuai harapan kami, tak masalah, tak kecewa, tapi kembali kami menyatakan kami terus melakukan advokasi berkelanjutan, siapa tau Pak Jokowi bisa berubah sikap di tengah jalan, tapi seandaianya pun tidak, namanya advokasi sepanjang adanya nyawa di kandung badan kita akan terus melakukan itu,” tandasnya.
Diketahui, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) mengundang Polda Metro Jaya untuk melakukan sumpah mubahalah terkait peristiwa penembakan 6 laskar FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek.
“Kita bukan menantang tapi mengundang Polda, Humas Polda, dan beberapa perwira yang dianggap terlibat dalam peristiwa Desember itu di KM 50 untuk melakukan mubahalah,” kata anggota TP3 Abdullah Hehamahua kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).
Abdullah menyebutkan nama-nama yang diajak untuk melakukan sumpah tersebut. Di antaranya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dan 3 polisi yang terlibat dalam peristiwa Km 50 itu.
Namun, Kapolda Metro Irjen Fadil Imran, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dan 3 polisi yang terlibat dalam peristiwa Km 50 itu tidak menghadiri undangan sumpah mubahalah.
Kegiatan mubahalah tetap berlangsung dengan pernyataan yang disampaikan sepihak dari perwakilan keluarga.
(ameera/arrahmah.com)