WASHINGTON DC (Arrahmah.com) — Amerika Serikat (AS) mengutuk keras Taliban setelah mendapat informasi terjadi pembunuhan massal yang dilaporkan dilakukan Taliban ke mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan rezim sebelumnya.
Ini bermula dari laporan Human Right Watch sebagaimana dimuat New York Times (NYT). Disebutkan lebih dari 100 mantan anggota militer dan polisi telah dibunuh dan “dihilangkan secara paksa” oleh Taliban sejak berkuasa Agustus 2021.
“Kami sangat prihatin dengan laporan pembunuhan dan penghilangan paksa mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan seperti yang didokumentasikan oleh Human Rights Watch dan lainnya,” kata Kementerian Luar Negeri AS melalui pernyataan bersama dengan Uni Eropa, Australia, Inggris, Jepang serta sekutu lain, dikutip dari AFP, Ahad (5/12/2021).
“Kami menggarisbawahi bahwa tindakan yang dituduhkan merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang serius dan bertentangan dengan amnesti yang diumumkan Taliban.”
Namun Taliban sendiri sudah membantah tuduhan yang dibuat dalam laporan terbaru Human Rights Watch (HRW) beberapa hari lalu. Hal itu diungkapkan anggota Komisi Kebudayaan Taliban, Bilal Karimi.
Sebelumnya HRW menerbitkan sebuah laporan tentang pembunuhan balas dendam di Afghanistan setelah runtuhnya pemerintah Afghanistan yang didukung Amerika Serikat (AS) pada bulan Agustus lalu.
Menurut temuan HRW, Taliban telah mengeksekusi atau menghilangkan secara paksa lebih dari 100 mantan polisi dan perwira intelijen hanya di empat provinsi selama beberapa bulan terakhir meskipun telah mengumumkan amnesti.
“Saya sangat menolak laporan ini. Tidak ada seorang pun yang dibunuh oleh Mujahidin Imarah Islam atas nama menjadi tentara di pemerintahan sebelumnya, atau bekerja di bidang lain. Mereka tidak dirugikan,” kata Karimi seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (1/12).
Dikatakan oleh Karimi bahwa pasukan Taliban tidak diperbolehkan untuk menyakiti mantan pejabat, dan jika insiden seperti itu terjadi, mereka disebabkan oleh permusuhan pribadi dan tidak disetujui oleh pihak berwenang.
“Beberapa dari mereka yang terlibat telah ditangkap dan diserahkan ke kantor kejaksaan,” kata perwakilan Taliban itu. (hanoum/arrahmah)