DHAKA (Arrahmah.com) – Bangladesh telah menyerahkan daftar baru 25.000 pengungsi Rohingya ke Myanmar untuk verifikasi sebelum pemulangan mereka ke Negara Bagian Rakhine.
Bangladesh sejauh ini telah menyerahkan nama-nama sekitar 55.000 orang Rohingya ke pihak berwenang Myanmar.
Penjabat Menteri Luar Negeri Kamrul Ahsan menyampaikannya kepada wartawan setelah pertemuan panjang dengan delegasi Myanmar – dipimpin oleh Sekretaris Tetap Luar Negeri Myint Thu – pada hari Senin (29/7/2019).
Sisi Myanmar mengatakan mereka berusaha meyakinkan Rohingya untuk kembali ke Myanmar selama diskusi mereka di kamp-kamp Rohingya.
Kamrul Ahsan mengakui defisit kepercayaan tetap bertahan di antara para pengungsi Rohingya.
Bangladesh sekarang menampung lebih dari 1,1 juta Rohingya dan sebagian besar dari mereka memasuki Bangladesh sejak 25 Agustus 2017.
Bangladesh dan Myanmar menandatangani perjanjian repatriasi pada 23 November 2017.
Pada 16 Januari 2018, Bangladesh dan Myanmar menandatangani dokumen tentang “Pengaturan Fisik,” yang seharusnya memfasilitasi kembalinya orang-orang Rohingya ke tanah air mereka.
Pengaturan tersebut menetapkan bahwa repatriasi akan selesai sebaiknya dalam waktu dua tahun sejak awal.
Gelombang pertama Rohingya dijadwalkan akan kembali pada 15 November 2018, tetapi dihentikan di tengah keengganan Rohingya untuk kembali karena tak tersedianya keamanan serta fasilitas yang layak lainnya bagi mereka untuk hidup di Rakhine. (Althaf/arrahmah.com)