AMMAN (Arrahmah.com) – Warga Yordania terus berkumpul untuk memprotes tagihan pajak penghasilan yang kontroversial pada Selasa (5/6/2018), meskipun perdana menteri telah mengundurkan diri sehari sebelumnya.
Ratusan demonstran berkumpul di sekitar gedung Perdana Menteri di ibu kota Amman dan ingin mendekati kantor-kantor pemerintah. Mereka diblokir oleh polisi, dan berterian menentang pemerintah, lansir MEMO.
Perdana Menteri Yordania, Hani Mulki pada Senin (4/6) mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Abdullah II menyusul protes baru-baru ini di negara tersebut.
Raja Abdullah menerima pengunduran diri dan menunjuk Menteri Pendidikan Omar Al-Razzaz untuk memimpin pemerintahan baru, sumber yang dekat dengan perdana menteri mengatakan kepada Anadolu.
Yordania diguncang protes anti-pemerintah dalam beberapa hari terakhir setelah pemerintah menyetujui RUU pajak, dan mengirimkannya kepada parlemen.
Pemerintah Yordania telah menaikkan harga listrik untuk kelima kalinya tahun ini, menyebabkan rakyat Yordania makin menjerit. Juga menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 5,5 persen. (haninmazaya/arrahmah.com)