NEW DELHI (Arrahmah.com) – India dan Pakistan akan menandatangani perjanjian tentang peziarah India yang mengunjungi kuil Sikh di Pakistan, kerja sama yang jarang terjadi antara kedua negara tetangga bersenjata nuklir pada saat ketegangan yang telah menyebabkan pertukaran api di perbatasan mereka yang disengketakan.
Pakta tersebut akan memperkenalkan akses bebas visa dari India ke kota Kartarpur, Pakistan, tempat sebuah kuil yang menandai situs tempat pendiri Sikhisme, Guru Nanak, meninggal.
Kementerian luar negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin malam (21/10/2019) bahwa pemahaman telah dicapai pada sebagian besar masalah dan India siap untuk menandatangani perjanjian pada Rabu esok hari.
Para pejabat Pakistan tidak segera bisa dihubungi untuk dimintai komentar tetapi surat kabar Pakistan Dawn mengutip juru bicara kementerian luar negeri yang mengatakan kesepakatan telah tercapai dan kedua belah pihak akan segera menandatangani pakta tersebut.
Minoritas Sikh di India telah lama mencari akses yang lebih mudah ke kuil di Kartarpur, yang terletak hanya di seberang perbatasan di Pakistan yang mayoritas penduduknya Muslim.
Kolaborasi ini terjadi pada saat ketegangan di antara kedua saingan, dengan Pakistan khususnya dirugikan atas langkah-langkah pemerintah India baru-baru ini di bagiannya dari wilayah Kashmir yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Kedua negara mengklaim wilayah Himalaya ini secara penuh tetapi keduanya hanya memerintah sebagian.
India, di bawah pemerintahan partai nasionalis Hindu, pada Agustus mencabut otonomi khusus di Kashmir yang dikuasai India, yang disertai dengan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat oleh pasukan keamanan India di sana, membuat marah Pakistan.
Pertikaian tentang Kashmir telah semakin mencemari hubungan sejak kemerdekaan mereka pada 1947 dan memicu dua dari tiga perang mereka.
India mengatakan pada Minggu (20/10) dua tentara dan seorang warga sipil tewas dalam penembakan lintas-perbatasan di Kashmir, sementara Pakistan mengatakan satu dari tentaranya dan tiga warga sipil telah tewas.
Pada bulan Februari, mereka mendekati perang setelah pemboman bunuh diri di Kashmir India yang menewaskan 44 personil polisi paramiliter. Sebagai tanggapan, India melancarkan serangan udara di pihak Pakistan dan Pakistan menembak jatuh sebuah pesawat India.
Penyeberangan baru akan diresmikan pada awal November, tepat sebelum ulang tahun ke 550 pendiri Sikhisme pada 12 November, kata para pejabat dari kedua belah pihak.
Kuil ini berjarak sekitar 4 km dari perbatasan. Persimpangan dan koridor, termasuk jalan, jembatan di atas Sungai Ravi dan kantor imigrasi, akan menggantikan proses visa berlarut-larut dan perjalanan berputar-putar melalui Pakistan.
Tetapi masih ada ketidaksepakatan mengenai biaya $ 20 yang ingin ditagih Pakistan kepada setiap pengunjung.
India “secara konsisten mendesak Pakistan agar menghormati keinginan para peziarah, seharusnya tidak memungut bayaran seperti itu”, kata kementerian luar negeri India. (Althaf/arrahmah.com)